Minggu, 28 April, 2024

Ridwan Darmawan; Dari Aktivis Mahasiswa, Advokat Publik hingga Caleg DPRD Kabupaten Bogor

MONITOR, Bogor – Ridwan Darmawan, Lahir di Rumpin Bogor, 18 Mei 1975, Putra ke-5 dari 5 bersaudara dari Ayah Ust. H. Madsari dan Alm. Hj. Siti Robiah. Ridwan Kecil Menempuh pendidikan di SD Rumpin 2, Sore harinya dihabiskan dengan sekolah informal di Madrasah Diniyyah Mathlaul Anwar Rumpin yang didirikan dan sekaligus diasuh oleh ayahandanya.

Selepas dari Sekolah Dasar, kemudian melanjutkan sekolah Mts Sunanul Huda Leuwiliang dan pulangnya ke Pesantren Tahfidzul Qur’an Manbaul Furqon Bojong Abuya Leuwiliang Bogor, Ridwan lantas melanjutkan Sekolah Menengah di MAN Darussalam Ciamis Jawa Barat sekaligus Ponpes Modern Darussalam Ciamis hingga tahun 1997.

Ridwan kemudian langsung melanjutkan Studi S1 pada Fakultas Syari’ah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, disinilah ia kemudian bertemu dengan berbagai aktivis lintas angkatan dan lintas Universitas, ada Ray Rangkuti, Burhanuddin Muhtadi, Mixil Mina Munir, Azwar Furgud Yama, Ramadhan Isa, Irfan Fahmi (UIN Jakarta), Adian Napitupulu (UKI), Eli Salomo, Jimbong Jimmy Fazar, (ISTN), Wahab Talaohu (UNIJA) Savic Ali (UIN SUKA Jogja) dan banyak lagi.

Dibangku kuliah itulah Ridwan kemudian terjun ke dunia aktivisme mahasiswa kala itu, ia bersama Mixil Mina Munir aktif menggalang aksi-aksi mahasiswa UIN dari kampus ke kampus lain kala awal krisis multidimensi tahun 1997 dan kemudian mendirikan KM UIN Jakarta dan bergabung bersama Komunitas Mahasiswa Se-jabodetabek atau populer dengan sebutan Forum Kota atau Forkot, kuliahnya pun agak melar dan baru lulus pada Tahun 2003 dengan gelar S.H. I.

- Advertisement -

Tidak berhenti sampai S1, saat ini sedang melanjutkan kuliah S2 (Pasca Sarjana) pada Program Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara. Setelah sebelumnya Lulus dengan predikat memuaskan pada Program Magister Ilmu Hukum Universitas Pamulang dengan konsentrasi Hukum Tata Negara.

Selepas Kuliah Tahun 2003, awal tahun 2004 Ridwan bergabung dengan Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) hingga Tahun 2007, kemudian pada Tahun 2007, diangkat dan di Sumpah menjadi Advokat sekaligus menjadi anggota Persatuan Advokat Indonesia (PERADI), ditahun yang sama juga ia bersama rekan-rekannya mendirikan Lembaga Hukum dan Advokasi Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS), terakhir menjabat sebagai Direktur Eksekutif 2014-2017.

Di Lembaga inilah, ia bersama organisasinya menasbihkan diri dengan kekhususan advokasi kebijakan publik memperjuangkan penegakan HAM melalui pengujian Undang-undang terhadap UUD 1945 yang dianggap inkonstitusional dan merugikan rakyat Indonesia khususnya masyarakat petani, buruh, nelayan kecil dan tradisional serta kaum miskin kota dan perempuan yang bekerja di pedesaan.

Beberapa Hasil pengujiannya telah dirasakan oleh Petani, misalkan tentang kriminalisasi terhadap Para Petani Pemulia Tanaman, seperti Jagung, Padi dan lainya telah tidak lagi takut untuk memuliakan, karena pasal yang dianggap menjadi ancaman para petani pemulia telah dibatalkan oleh MK berkat advokasi dari lembaga yang ia dirikan yakni IHCS.

Pada Gelaran Pilpres 2014, Ridwan Darmawan, berkat pengalaman dan prestasinya di bidang hukum, ia bergabung dalam Tim Hukum Jokowi-Jusuf Kalla, selanjutnya ia tergabung dalam Tim Hukum Badan Bantuan Hukum dan Advokasi (BBHA) Pusat DPP PDI Perjuangan hingga tahun 2019. Itulah awal mula ia berkenalan dengan Politik Praktis. Ia kemudian mengabdikan diri di DPP PDI Perjuangan dengan terlibat aktif dalam advokasi pilkada sejak Tahun 2015 hingga saat ini.

Selepas 2019, ia kemudian dipercaya sebagai salah satu Anggota Komitmen Etika dan Disiplin Partai DPP PDI Perjuangan hingga saat ini, di samping juga aktif di Badan Kebudayaan Nasional DPP PDI Perjuangan. Ia juga tercatat sebagai Anggota BBHAR DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor.

Ridwan Darmawan berkeluarga pada tahun 2012, memperistri Ustadzah Yayah Rohbiyah Putri Bapak KH. Muhammad Subki (alm) Pimpinan Ponpes Maslakul Hidayah Rumpin Bogor, kini telah dikaruniai dua anak yang lengkap, satu laki-laki dan satu lagi perempuan.

Di Bidang Keagamaan dan keormasan, Ia juga pernah tergabung dalam kepengurusan Robithoh Ma’ahid Islamiyah (RMI-NU) PBNU periode 2017-2020 sebagai anggota Divisi Advokasi Pesantren. Ia juga Tercatat sebagai Panitia Nasional Peringatan Hari Santri Nasional RMI NU PBNU tahun 2017. Kini ia juga aktif di Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) NU PWNU DKI Jakarta sejak tahun 2021 dan sebagai Wakil Ketua Tanfidziah MWC NU Kecamatan Rumpin sejak Tahun 2020 dibawah Ketua Tanfidziah Kyai Abdullah AM.

Di Bogor, Ridwan Darmawan pernah menjadi Dewan Penasehat Himpunan Mahasiswa Bogor (HIMABO) bersama Bima Arya, Walikota Bogor. Penasehat Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Rumpin Bogor dan Dewan Penasehat Karang Taruna Kecamatan Rumpin Bogor, serta Penasehat Komunitas Senter Adventure (Pecinta Alam) Rumpin Bogor.

Kini, pada Gelaran Pemilu 2024, ia Tergabung Dalam Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo – Mahfud MD di divisi Hukum dan juga sekaligus sebagai Juru Bicara TPN Ganjar – Mahfud.

Sebelumnya ia bersama rekan-rekannya sesama Aktifis 98 mengorganisir kembali kawan-kawan aktivis 98 yang telah berdiaspora di berbagai aktivitas masing-masing, karena Putusan MK 90/2023 mengkhawatirkan dan membuat demokrasi Indonesia serta cita-cita reformasi yang telah mengorbankan keringat, darah, air mata bahkan nyawa kawan-kawannya ditarik mundur ke era kegelapan Orde Baru, maka lahirlah kemudian Gerak 98 yang lantang kemudian mengkampanyekan Pelanggar HAM tidak boleh masuk istana.

Kemudian lahirlah sebuah Buku, “Buku Hitam Prabowo Subianto, Sejarah Kelam Reformasi” yang ditulis oleh lawan seperjuangannya di UIN sunan yakni Buya Azwar Furqudyama dan hingga kini ia aktif mengawal berbagai diskusi bedah buku di berbagai daerah.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER