PEMERINTAHAN

Kemenag, Kemenkes, dan Kemendikbud Ristek Sinergi Bangun Prilaku Sehat di Sekolah

MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas didampingi Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali, menghadiri Peluncuran Perangkat Ajar Kesehatan dalam Kurikulum Merdeka, di Balai Sudirman, Jakarta.

Peluncuran diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pengembangan Perangkat Ajar Kesehatan yang ditandatangani oleh Sekjen Kemenag, Sekjen Kemendikbud Ristek, dan Sekjen Kemenkes.

“Saya berterima kasih karena Kementerian Agama diberikan kesempatan dalam kegiatan ini. Saya yakin ini adalah hal baik, terutama untuk menyongsong bonus demografi ke depan, karena masa depan bangsa ini ada di tangan anak-anak muda yang sehat dan pintar,” ungkap Menag pada sambutannya.

Menag juga menjelaskan bahwa Kemenag selain sebagai pemegang mandatori yang mengatur tugas-tugas keagamaan, juga memiliki tugas pendidikan yang melibatkan anak usia sekolah. Sehingga, kegiatan ini dinilainya sangat baik dikolaborasikan guna menyiapkan masa depan bangsa.

“Sekali lagi terima kasih. Mudah-mudahan apa yang diikhtiarkan kita ini membawa manfaat yang baik bagi anak-anak kita dan bagi anak-anak bangsa dan tentu bagi kemajuan bangsa dan negara,” ucapnya.

Dalam acara ini juga, diberikan penghargaan kepada para pengajar yang mampu berperan aktif dalam pemanfaatan bahan ajar kesehatan, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA dan sederajat. Dua penerima penghargaan adalah guru madrasah, yaitu Eni Muhanah dari MTsN 1 Pekalongan, Jawa Tengah serta Nurhidayah dari Madrasah Aliyah (MA) Kota Denpasar, Bali.

“Pak Menkes, saya juga berterima kasih bahwa tadi ada perwakilan dari madrasah yang menerima penghargaan yang menurut saya secara pribadi, bahwa ini bukan hanya penghargaan kepada penerima saja, tapi juga bagi Kementerian Agama,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, bahwa peluncuran ini dimaksudkan untuk memastikan generasi muda Indonesia bisa sehat dan pintar, sebagai upaya mencapai Indonesia Emas 2045.

“Kita punya mimpi menjadi negara maju, sedangkan indikator negara maju itu spesifik, yaitu pendapatan per kapita 13.000 USD atau Rp15 juta per tahun. Nah untuk menjadi produktif tentu ada dua kunci yaitu sehat dan pintar,” ungkap Menkes.

“Orang yang sehat itu bisa dicapai kalau dari kecil sudah dididik, sudah mengerti, sudah berprilaku bagaimana caranya agar hidup sehat. Artinya kita perlu bangunkan kembali metode pendidikan bagaimana cara hidup sehat di jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA sederajat,” jelasnya.

Recent Posts

Komisi III DPR Nilai Masukan Tiga Mitra di Jambi Sangat Produktif untuk RUU KUHAP

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Martin Tumbelaka, menjelaskan bahwa Komisi III DPR…

4 jam yang lalu

Menag Minta Santri Teladani Ulama Terdahulu

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak para santri untuk meneladani ulama-ulama terdahulu yang…

7 jam yang lalu

Gelar Stadium General PBAK 2025, UID Angkat Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

MONITOR, Depok - Universitas Islam Depok (UID) menggelar Stadium General bertema “Indonesia Emas 2045: Peran…

7 jam yang lalu

Wamen UMKM Apresiasi Muhammadiyah Jogja Expo #4 2025 Perkuat Kapasitas Wirausaha

MONITOR, Yogyakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza mengapresiasi penyelenggaraan…

9 jam yang lalu

DPR Dorong Perbaikan Tata Niaga Gula, Kunci Swasembada Pangan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyerukan perlunya evaluasi…

10 jam yang lalu

DPR Apresiasi PT Sido Muncul, Proses Modernisasi Produksi Tanpa Korbankan Karyawan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, memberikan apresiasi tinggi kepada PT…

13 jam yang lalu