BERITA

GKMNU Kemenag Sasar 20.277 Desa untuk Penguatan Keluarga Maslahat

MONITOR, Jakarta – Kemenag dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginisiasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Pada tahap awal, GKMNU digulirkan pada lima provinsi, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan, GKMNU mulai bergulir pada Oktober 2023. “GKMNU menargetkan 20.277 desa di lima provinsi dengan sasaran pembinaan mencapai 1.013.850 orang,” terang Wibowo Prasetyo di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Di Jatim, GKMNU menjangkau 7.326 desa dengan 366.300 peserta. Di Jawa Tengah, ada 6.402 desa dengan 320.100 orang. Sementara di Yogyakarta, ada 437 desa dengan 21.850 orang. Selain itu, GKMNU juga bergulir menjangkau 5.957 desa di Jawa Barat dengan 297.850 peserta. Sementara, di ujung barat Pulau Jawa, GKMNU memberikan bimbingan keluarga untuk 7.750 orang dari 155 desa.

“Tahap awal akan kita selesaikan secara simultan pada 2023. Untuk tahap selanjutnya, GKMNU akan bergulir di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua,” sebut Wibowo, panggilan akrabnya.

“Ini baru GKMNU. Kemenag juga telah menjalin kerja sama dengan Pengurus Pusat Aisyiyah di bidang Ketahanan Keluarga,” lanjutnya.

Dikatakan Wibowo, GKMNU dan Gerakan Ketahanan Keluarga, sangat penting. Sebab, keluarga merupakan pondasi pembangunan masyarakat dan bangsa. “Jika keluarga tumbuh berkembang dengan baik, maka kondisi itu akan memberi dampak positif terhadap kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan,” sebutnya.

Ada beragam kegiatan yang dilakukan dalam GKMNU. Misalnya, bimbingan perkawinan dan bimbingan remaja usia sekolah (BRUS). Pemahaman yang lebih baik di kalangan remaja dan pasangan calon pengantin terkait pernikahan diharapkan menjadi bekal mereka dalam membangun keluarga, termasuk menekan perkawinan anak. BRUS sangat strategis dalam memberikan pemahaman terkait pendidikan keluarga bagi kalangan remaja.

“Mungkin BRUS tampak sebagai sebuah upaya sederhana, namun dampaknya besar bagi pembangunan. Sebab, BRUS juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas keluarga sakinah,” pungkasnya.

Recent Posts

DPR Setuju Dana Sitaan Rp6,6 Triliun Dipakai Tambal Defisit APBN 2025

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro merespons adanya rencana dari…

3 jam yang lalu

Menpar Dukung WFM, Tingkatkan Pergerakan Wisatawan Nataru

MONITOR, Jakarta - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang dikembangkan…

5 jam yang lalu

DPR: Gaji Dosen di Bawah UMR Masalah Struktural yang Serius

MONITOR, Jakarta - Komisi X DPR RI menghormati proses konstitusional yang sedang berjalan di Mahkamah…

14 jam yang lalu

Bencana 2025, Danantara Harus Pimpin Investasi Hijau dan Transisi Energi

MONITOR, Jakarta - Sepanjang tahun ini Indonesia didera rentetan bencana ekologis yang kian ekstrem, dari…

17 jam yang lalu

Fahri Hamzah Dorong Penguatan Trias Politica demi Demokrasi Sehat

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, Partai…

18 jam yang lalu

Aksi Nyata Kemenag Bireuen, 7 Ton Beras Sasar Korban Banjir

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen telah mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupa sekitar 7…

20 jam yang lalu