MONITOR, Sukoharjo – Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi didampingi Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santosa melakukan panen sekaligus tanam padi di Desa Karangwuni Polokarto Kab. Sukoharjo.
Panen kali ini dirasa cukup istimewa karena disaat daerah lain mengalami gagal panen akibat el nino didaerah ini mampu panen ke 3 kalinya dalam setahun dan produktifitas yang cukup memuaskan sebesar 8,2 ton/ha.
Arief meyakini panen masih terjadi di banyak lokasi di tanah air dan memberi kepastian produksi beras akan terus tercukupi.
“Hari ini saya bersama Dirjen TP, Dirjen PSP dan Dirut Pupuk Indonesia sudah mendengarkan keluhan petani apa, dan saya langsung kasih solusinya”ucap Arief kepada pewarta.
Arief menuturkan bahwa mendengarkan keluhan petani dan memberikan solusi adalah tugas dari Presiden Joko Widodo kepadanya.
Menanggapi keluhan petani seperti benih pupuk dan air, Arief langsung meminta Dirjen Tanaman Pangan mengganti varietas padi yang bagus dan laku dipasaran.
Begitupun sama hal nya dengan pupuk, Arief meminta Dirut Pupuk untuk membuat pupuk yang terjangkau tetapi tetap berkualitas. Selanjutnya dengan permasalahan air yang ditanggapi langsung oleh Dirjen PSP.
Wakil Bupati Agus santosa mengapresiasi langkah cepat Plt Mentan dalam mendukung pertanian khususnya produksi padi diwilayahnya.
Agus menjelaskan sebagai sentra padi Sukoharjo siap berkontribusi dalam penyediaan pangan nasional.
“Wilayah Sukoharjo memang lahannya kecil tapi kami salah satu penyangga pangan tertinggi di Jawa Tengah” ucapnya.
Berdasarkan data BPS (KSA) April 2023 Sukoharjo surplus 14 ribu ton beras dan diperkirakan hingga Desember 2023 memproduksi 184 ribu ton beras.
Ini bisa berhasil karena program Optimalisasi Indeks Pertanian (OPIP) dari Ditjen Tanaman Pangan Kementan. dengan lahan yang tidak luas tapi hampir mayoritas lahan di Sukoharjo mampu menanam dan panen padi sebanyak 3 kali setahun bahkan ada yang 4 kali atau yang dikenal dengan IP400.
Agus berharap kolaborasi dengan Kementan dan seluruh stake holder baik pupuk dan alsintan terus berlanjut agar menjadikan Sukoharjo yang lebih sejahtera.
Ditempat yang sama Direktur Jenderal Tanaman pangan Suwandi mengapresiasi atas kinerja pertanian tanaman pangan di Sukoharjo. ” Ini sangat bagus produktivitas padi, telah menerapkan padi pola IP400 setahun empat kali tanam empat kali panen seluas 10.000 hektar” ucapnya.
Suwandi turut memuji kinerja kerja keras para petani yang kompak dan inovatif untuk peningkatan indeks pertanaman.
Selain itu Sukoharjo juga sudah merintis dan menerapkan biosaka yang ramah lingkungan merata seluruh kecamatan. Untuk pengendalian tikus selain menggunakan rumah burung hantu, juga ada temuan ramuan mbah yoso dengan nama Bioyoso dibuat sendiri dan bermanfaat membuat tikus mandul, ompong, dan mati.
MONITOR, Nganjuk - Setelah mengunjungi Daerah Irigasi Siman di pagi hari, Menteri Pekerjaan Umum (PU)…
MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…