MONITOR, Bogor – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin bertemu jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Bogor di Balai Kota Bogor pada Senin 11 Septrmber 2023. Bey mengungkapkan, Bogor menjadi kota pertama yang ia kunjungi secara khusus setelah mengemban tugas Pj. Gubernur Jabar.
Tujuannya, kata Bey, guna menyerap aspirasi di tingkat kabupaten/kota. Ia pun dengan antusias mendengarkan dan menampung aspirasi yang disampaikan jajaran Forkopimda.
“Barusan saya ketemu Pak Wali Kota Bogor beserta jajaran. Bogor Kota pertama yang saya kunjungi setelah menjadi Pj Gubernur Jawa Barat,” kata Bey Machmudin, dikutip Selasa (12/09/2023).
Adapun sejumlah hal yang dibahas mulai dari urusan transportasi publik, kekeringan, polusi udara, hingga netralitas ASN dan TNI/ Polri jelang tahun politik.
Sementara secara garis besar, Bey menyebut pihaknya akan meneruskan program yang sudah berjalan baik di Jabar, kemudian memperbaiki ataupun mengakselerasi sektor-sektor yang belum bertumbuh baik.
“Kami ingin mendengarkan. Tadi saya mendengar beberapa masukan dan saya kira cukup baik,” ujar Bey.
Di sektor transportasi massal, Bey mengapresiasi Pemda Kota Bogor yang telah sukses dengan angkutan massal perkotaan berupa bus kota.
Menurutnya, ini menjadi terobosan dalam penataan angkutan perkotaan. Apalagi Bogor dikenal dengan kota seribu angkot.
“Kami mendengar terkait transportasi massal, bagaimana Bogor cukup berhasil menggunakan bus, saya rasa akan mengurangi kepadatan lalu lintas,” ungkap Bey.
“Kota Bogor berubah ke bus, ini bisa menjadi contoh kota/kabupaten lainnya yang padat (lalu lintasnya),” tambahnya.
Penggunaan transportasi massal tentu sejalan pula dengan upaya meminimalkan polisi udara yang kini jadi isu santer akhir-akhir ini.
Bey juga mengapresiasi larangan membakar sampah yang diterapkan Wali Kota Bogor Bima Arya. Menurutnya, hal itu tepat dalam menekan polusi udara.
“Pak Wali sudah memberikan contoh yang cukup baik, di mana diberlakukan denda pada mereka yang membakar sampah,” katanya.
“Jadi saya kira masalah polusi sudah berkali-kali disampaikan bahwa ini masalah bersama. Dari sisi pemerintah harus mulai menerapkan apa yang seharusnya dilakukan seperti penggunaan kendaraan listrik dan masyarakat pindah ke kendaraan umum,” ucapnya.
Selanjutnya terkait kekeringan, Bey menyebut bahwa hal itu tak hanya melanda Indonesia. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memastikan seluruh ketersediaan pangan agar tidak terjadi kelangkaan.
Netralitas ASN
Tak kalah penting, jelang tahun politik 2024. Bey ingin memastikan Pemilihan Umum baik Pilpres dan Pileg di awal tahun, hingga Pilkada di akhir tahun 2024 berjalan aman dan lancar. Untuk itu, penting baginya mamastikan netralitas ASN dan TNI/Polri.
“Tentunya pemilu harus dijamin lancar, aman, dan netralitas ASN maupun TNI/ Polri harus kita jaga betul,” tegas Bey.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan, pengadaan bus sebagai transportasi massal selain untuk mengurai kemacetan tentu juga untuk mengurangi polusi.
Sejalan dengan Bey, memasuki tahun politik, Bima mengungkapkan, di Kota Bogor selama ini tidak pernah memiliki catatan buruk terkait urusan pemilihan.
Menurutnya, keberadaan Presiden RI di Kota Bogor, tepatnya di Istana Bogor membuat pihaknya selalu waspada dan tetap berupaya menjaga marwah Kota Bogor.
“Kami selalu berupaya menjaga marwah Kota Bogor,” pungkas Bima.