PERTANIAN

Kadis Pertanian Tasikmalaya: Kenaikan Harga Beras Bukan Karena Gagal Panen

MONITOR, Tasikmalaya – Kepala Dinas (Kadis) Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Nuradidin membantah bahwa terkait kenaikan harga beras di Kabupaten Tasikmalaya tidak benar melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) disebabkan karena gagal panen. Pasalnya, banyak faktor pembentuk harga beras diantaranya distribusi dan banyak pengusaha penggilingan besar dari luar Kabupaten Tasikmalaya masuk seperti ke wilayah Singaparna sehingga terjadi persaingan harga.

“Tidak betul bila harga beras itu karena gagal panen. Kemudian faktor lainnya yang menyebabkan kenaikan harga beras yakni biaya pengiriman, ketersediaan pasokan dan harga kebutuhan pokok,” demikian dikatakan Nuradidin di Tasikmalaya, Selasa (29/8/23).

“Pasokan beras di Tasikmalaya lebih dari cukup, terlihat dari data produksi dibandingkan konsumsi untuk periode Jan-Juli 2023 terdapat surplus,” sambung Nuradidin.

Nuradidin membeberkan sesuai data pada periode Jan-Juli 2023, dimana terdapat surplus sebesar 31.832,13 ton beras dengan asumsi jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 1,9 juta jiw. Dengan begitu, dapat dipastikan pasokan beras dipastikan dalam kondisi aman dan cukup.
“Secara alami memang tidak semua yang ditanam itu dipanen, karena hama penyakit, iklim dan lainnya tapi jumlahnya bisa ditekan menjadi sedikit,” terangnya.
Ia menambahkan memang saat ini terdapat luasan pertanaman 28.345 ha yang dilaporkan mengalami kendala, namun masih dalam katagori ringan. Yakni di Kecamatan Bojongasih dan Rajapolah seluas 21 ha dan luas waspada seluas 137 ha, namun sudah langsung ditindaklanjuti sehingga tidak berdampak pada pasokan panen.
“Dan sampai saat ini tidak ada laporan puso atau gagal panen, pasokan beras dipastikan aman,” ucap Nuradidin.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengantisipasi musim kemarau dengan menggenjot produksi dan produktivitas petani. Antisipasi tersebut dimulai dari perencanaan hingga implementasi di sawah dan ladang yang senantiasa dipantau secara seksama.

“Pada musim kemarau tahun ini, Indonesia harus dihadapkan dengan fenomena El Nino yang berdampak pada intensitas panas yang lebih tinggi yang berakibat pada kekeringan dan kurangnya ketersediaan air,”kata Suwandi.

Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, lanjut Suwandi, Kementan melakukan Gerakan Nasional (Gernas) El Nino (kemarau panjang) dan penambahan penanaman padi di 500 ribu hektar yang berada di daerah hijau. Yang merupakan daerah yang memiliki jumlah petani yang cukup, kelompok tani yang bisa terkonsolidasi dan memiliki benih padi varietas unggul yang tahan kering dan panas serta pemilihan pupuk yang tepat.

“Sehingga kita berharap ada tambahan 1,5 juta ton beras atau 3 juta ton gabah dari tambahan penanaman ini sehingga besok stok ini bisa mem-backup November-Desember,” tutup Suwandi.

Recent Posts

Tiga Jurnal UIN Bandung Raih Peringkat SJR dan Quartile 2024

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung kembali mencatatkan prestasi internasional.…

5 jam yang lalu

Kaskoopsud II Hadiri Panen Raya Padi Serentak di Bone

MONITOR, Makassar - Kepala Staf Komando Operasi Udara II Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S.Sos.,…

8 jam yang lalu

Wapres Gibran Tinjau Pengaturan Lalu Lintas Arus Balik Idulfitri 2025 di JMTC

MONITOR, Bekasi - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Menteri Badan Usaha…

12 jam yang lalu

Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+5 Libur Idulfitri 2025, 63,4 Persen Kembali ke Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.454.010 kendaraan kembali ke wilayah…

12 jam yang lalu

Hadiri Panen Raya Bersama Prabowo, Prof Rokhmin: Kita Harus Pastikan Petani Sejahtera

MONITOR, Majalengka - Kementerian Pertanian bersama Kabinet Merah Putih menggelar Panen Raya Padi Serentak di…

16 jam yang lalu

DPR Inisiasi Resolusi Darurat Terkait Myanmar di Sidang Forum Parlemen Dunia

MONITOR, Jakarta - Delegasi DPR RI menyampaikan kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar…

17 jam yang lalu