PERTANIAN

SYL Dorong Percepatan Gerakan Tanam Padi 1.000 hektar di Cianjur

MONITOR, Cianjur – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong kegiatan gerakan kejar tanam (Gertam) 1.000 ha per kabupaten seluruh Indonesia sebagai upaya peningkatan produksi beras menghadapi dampak perubahan iklim (climate change). Gerakan ini juga diharapkan dapat dilakukan dengan dibarengin peningkatan indeks pertanaman (IP) dan provitas guna memanfaatkan air yang masih tersedia.

“Saat ini sudah ada 7.300 hektare sawah yang sudah ditanam kedelai setelah dipanen padi dan siap memenuhi kebutuhan masyarakat Cianjur. Pak Dirjen tambahkan lagi luasannya. Saya mau minimal 10 ribu hektar padi di sini (Cianjur), pake benih unggul yang sesuai,” kata Mentan SYL saat meninjau langsung sawah program Gertam dan memberikan bantuan benih padi kepada petani di Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, Kamis (20/7/23).

Tidak hanya itu, Mentan SYL juga mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Tanaman Pangan juga akan melakukan perluasan areal tanam (PAT) 100 ribu hektare padi bagi tiap kabupaten potensial ditanam pada musim kering dengan saprodi, pompa, dan sumur. Jawa Barat supaya ada tambahan 100.000 hektar padi. Sebagai kompensasi terkena dan puso iklim ekstrim, wilayah pasang surut, rawa, lebak, lahan kosong/nganggur di seluruh kabupaten/kota agar segera PCL.

“Menghadapi climate change, cuaca yang sangat anomali, tidak terprediksi. Kemudian ada elnino maka tidak ada lain pertanian harus agresif untuk membantu dengan meningkatkan ketahanan pangan kita,” bebernya.

Bersamaan, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan kegiatan Gertam merupakan tindak lanjut dari arahan Mentan SYL untuk mempersiapkan musim kemarau ekstrim atau El Nino. Setelah panen, petani kembali melakukan olah tanah untuk tanam dengan cara budidaya hemat air.

“Jadi setelah panen, petani tanam lagi, jarak dari panen ke tanam 10-15 hari, dengan olah lahan, disemprot biodekomposer guna mempercepat pelapukan singgang dan varietas yang digunakan yakni varietas genjah seperti cakrabuana, pajajaran, M70D, inpari 13-20 dan lainnya,” kata Suwandi.

Suwandi menambahkan luas hamparan sawah di Desa Karangwangi Kecamatan Ciranjang, Cianjur seluas 210 ha dengan varietas dominan inpari 32. Indeks pertanamannya sebesar 2,24 dan produktivitas rata rata 6,8 ton GKP (gabah kering panen).

“Cara budidaya padi hemat air, penggunaan benih tahan kekeringan dan OPT akan terus kita dorong guna mendorong kegiatan Gertam di wilayah yang sudah kita mapping,” tutup Suwandi.

Recent Posts

DPR Minta Negara Global Patuhi Pengadilan Internasional yang Keluarkan Surat Penangkapan PM Israel

MONITOR, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat penangkapan bagi…

1 jam yang lalu

HGN 2024, Prof Rokhmin Beri Apresiasi Para Pahlawan Tanda Jasa

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin…

1 jam yang lalu

Pemuda Muhammadiyah Dorong Penguatan Perlindungan Hukum bagi Pekerja Migran Melalui Revisi UU Perlindungan PMI

MONITOR, Jakarta - Perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi perhatian penting di tengah…

2 jam yang lalu

JPPI: Guru Madrasah Jangan Dipandang Sebelah Mata, Dibutuhkan Satu Sistem Tata Kelola Guru

MONITOR, Jakarta - Pada momentum hari guru nasional 2024, JPPI merasa penting untuk menyoroti secara…

2 jam yang lalu

Menag RI dan Menhaj Saudi Bertemu di Masjidil Haram, Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab…

2 jam yang lalu

Tanggapi Usulan KPU dan Bawaslu Jadi Ad Hoc, DPR: Evaluasi Harus

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin menanggapi adanya usulan…

6 jam yang lalu