PEMERINTAHAN

Mentan SYL ajak Banten jadi kekuatan baru pangan Indonesia

MONITOR, Serang – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat ini tengah gencar mengajak seluruh daerah sentra pangan nasional untuk menghadapi el nino, salah satunya adalah Provinsi Banten.

“Banten saya datangi karena selama 3 tahun terakhir menunjukkan akselerasi baik dan mampu berkontribusi terhadap pangan nasional” Ucap SYL saat memberi arahan pada peserta rakor el Nino di pendopo Gubernur Banten, Selasa siang(18/7).
SYL meminta gubernur Banten, Bupati dan seluruh jajarannya untuk dapat mendukung program ketahan pangan ini. “Ancaman krisis pangan ini semakin nyata, kita tidak boleh abai sebagian negara sudah mengalami dampaknya, dan ini tidak boleh terjadi di Indonesia” tegasnya.

“Tidak ada kata mundur untuk ketahanan pangan kita, saya sudah lapor presiden terkait dukungan para daerah sentra pangan”tuturnya.

SYL juga meminta seluruh bupati di Indonesia untuk melakukan tanam padi minimal 1.000 ha secara reguler, dan khusus daerah sentra seperti Banten harus lebih dari itu. “Saya minta pak Gubernur dan para bupati untuk segera menyiapkan datanya untuk kita lakukan gebrakan”

Ditempat yang sama Pj. Gubernur Banten Al Muktabar menyatakan terimakasih atas dukungan dari Mentan SYL selama ini sehingga menjadikan Banten 6 (enam) provinsi penyangga pangan nasional.
Muktabar meyakinkan Mentan SYL bahwa Banten siap menerima segala program yang ada di Kementan, contoh paling signifikan ada di kabupaten Pandeglang, terbukti sekarang banyak lahan tidur yang menjadi produktif dengan program tanam jagung dari Kementan.

Selain itu Muktabar menambahkan dia sudah sudah mempersiapkan infrastruktur jalan untuk kemudahan distribusi pangan, dan akses menuju lokasi calon daerah agrowisata sehingga mampu menambah pendapatan petani dan daerah.

Ditempat yang berbeda, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan bahwa Pandeglang adalah sentra padi terbesar di Banten dan pada januari hingga agustus 2023 ini potensi dipanen lebih dari 77 ribu hektar.

” Dalam kurung waktu juli hingga september nanti mesti mampu bertanam padi 8-13 ribu hektar tiap bulannya dengan gerakan percepatan tanam seperti sekarang ini sebagai antisipasi musim kering ” jelasnya. Lebih jauh ia menyampaikan bahwa untuk mengupayakan tidak ada lahan kosong yang tidak ditanami,. ” Juga mengejar sumber air, menggunakan benih padi tahan kekeringan, budidaya hemat air, asuransi padi, serta memperkuat modal petani melalui kredit KUR ” tandas Suwandi.

Recent Posts

Ulama Kalimantan Tekankan Standarisasi Kitab Kuning, Sertifikasi Guru dan Arah Kebijakan Ditjen Pesantren

MONITOR, Banjarmasin - Agenda penguatan mutu pesantren memasuki fase penting setelah pemerintah menyiapkan pembentukan Direktorat…

2 jam yang lalu

Peran Aktif Puan di Forum MIKTA Perkuat Diplomasi dan Isu Kemanusiaan Indonesia

MONITOR, Jakarta - Pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia (UI), Shofwan Al Banna Choiruzzad mengapresiasi peran…

10 jam yang lalu

DPR Sebut Putusan MK Pertegas Larangan di UU Polri; Aturan Wajib Dijalankan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin turut menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi…

14 jam yang lalu

MBG Sumbang 48 Persen Kasus Keracunan, DPR: Ini Alarm Serius Perkuat Keamanan Pangan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher meminta Badan Gizi Nasional…

14 jam yang lalu

Menperin: Industri Farmasi dan Kosmetik jadi Penopang Utama Perekonomian Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memperkuat arah industrialisasi di sektor farmasi dan kosmetik untuk…

16 jam yang lalu

Tutup OMI 225, Menag: Sains dan Agama Berjalan Seiring

MONITOR, Jakarta - Gelaran Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 resmi ditutup oleh Menteri Agama RI,…

17 jam yang lalu