MONITOR, Blitar – Direktur Akabi bersama Kelompok tani Karya Subur Desa Wonodadi melakukan Gerakan Tanam Kedelai dalam rangka Peningkatan Produksi Kedelai Nasional. Rabu (05/07/23).
Lokasi Gerakan Tanam di Kecamatan Wonodadi seluas 50 ha, total pengembangan kawasan Kedelai di Kecamatan Wonodadi seluas 620 ha, sedangkan untuk total pengembangan Kedelai di Kabupaten Blitar thn 2023 seluas 3.940 ha, Rata-rata produktivitas kedelai pada lokasi gerakan tanam sebesar 1,5- 1,7 ton/ha.
Lukman Aribowo, ketua kelompok tani karya subur, Kab. Blitar berharap dapat memaksimalkan potensi lahan tebu kedelai (BULE), “Ya syukur alhamdulillah, kami sangat berterima kasih pada saat ini kami di percaya kehadiran ibu dan tim dalam acara gerakan tanam kedelai ini, kelompok tani kami karya subur, ya kami berusaha untuk bisa memaksimalkan hasil kegiatan ini karena sebelumnya ini kan utamanya tanaman tebu, dapat sisipan atau tumpang sari kedelai jadi bisa memaksimalkan potensi lahan untuk tambahan hasil, syukur² nanti kita bisa menunjang gerakan ketahanan pangan”. Terangnya.
Untuk mendukung pengembangan kawasan Kedelai, Direktur Akabi memberikan Bantuan berupa benih Kedelai varietas Anjasmoro, pupuk NPK, pupuk Hayati cair, dan Pestisida.
Nevi Setiya B sekdin dinas pertanian Blitar, juga menambahkan efisiensi lahan 2 komoditas dapat menguntungkan petani, “Tentunya bu, ini sebagai pionir di kecamatan ini, dimana ini disini polanya dengan tusip, apakah itu nanti dengan jagung ya kedepannya, apakah dengan tebu, ataukah dengan tanaman lainnya, prinsipnya itu kalau dengan tusip saya rasa juga akan sangat menguntungkan petani, dimana dalam suatu lahan, ini efisiensi lahan ada 2 komoditas jadi petani bisa merasakan panen tebu, bisa merasakan panen kedelai seperti itu. Harapan kita dari dinas memang khususnya di kec. Wonodadi ya memang harus kita dampingi terus bu, agar setelah bantuan selesai masih tetap tanam kedelai.” Ujarnya.
Kegiatan gerakan tanam ini di harapkan mampu memacu motivasi untuk lebih mengembangkan budi daya kedelai secara lebih luas, dan berkontribusi terhadap produksi Kedelai Nasional khusunya di Kabupaten Blitar.
Direktur Akabi, Enie Tauruslina menjelasakan “kedelai ini memang kita khususkan daerah-daerah yang memang sebelumnya sentra kedelai, itu kita masive kan kembali untuk kegiatan budidaya kedelai, jadi harapan dari kementan mau pun direktorat jenderal tanaman pangan, kita harapkan bisa bertanam kedelai seperti sebelumnya.”jelasnya.
Pada hari yang sama, Direktur Akabi memberikan bantuain untuk fasilitas Korporasi Kedelai yang tersebar pada 8 kelompok tani di desa Bendpsewo, Wonorejo, dan Talun.
Bantuan yang di berikan yaitu benih Kedelai Varietas dega 1 sebanyak 50kg/ha, pupuk NPK 150kg/ha, pupuk Hayati cair 3 liter/ha, Pestisida 2 liter/ha. Adapun juga bantuan alat mesin pertanian yang telah di salurkan untuk mendukung kegiatan yaitu Traktor Rotari.
Kelompok rukun santoso merupakan pioner penggerak untuk kegiatan korporasi Kedelai di Kabupaten Blitar dengan luas areal 15 ha. Rata-rata produktivitas awal di wilayah korporasi sebesar 1,8-2 ton/ha.
Dengan dukungan fasilitas kegiatan korporasi ini diharapkan mampu mendongkrak produktivitas melebihi 2 ton/ha.
Sedangkan pada target pengembangan korporasi Kedelai di Blitar, terbentuk konsep berkesinambungan Agribisnis Kedelai dari hulu sampai Hilir, dimana pada kegiatan korporasi sekarang ditujukan hilirisasi Agribisnis benih Kedelai yang bekerjasama dengan offtaker produsen benih Kedelai.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Kepustakaan Islam…
MONITOR, Jatim - Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil menyayangkan adanya kasus polisi tembak…
MONITOR, Yogyakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama anak usahanya, PT Jasamarga Jogja Bawen…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini, Sabtu (23/11/2024), bertolak ke Arab Saudi.…
MONITOR, Jakarta - Jelang pemungutan suara pada pada 27 November mendatang, Wakil Menteri Koordinator Bidang…
MONITOR, Jakarta - Jelang pemungutan suara Pemilihan 2024, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyatakan teknologi untuk…