HUKUM

Viral Restoran Kemang Beri Pelanggan Muslim Pasta Babi, GMPI: Kami Merasa Dilecehkan!

MONITOR, Jakarta – Ketua Bidang Hukum Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), Erfandi menilai kasus seorang pelanggan muslim di restoran Kemang Jakarta yang diberi pasta babi oleh penjual restoran bentuk penghinaan dan mengandung unsur penistaan serta unsur penipuan dalam delik pidana.

“Sebagai organisasi kepemudaan Islam kami merasa dilecehkan dengan ulah penjual Mamma Rosy tersebut, pasalnya masak orang muslim pesen pasta sapi malah dikasih pasta Babi. Ini jelas dengan sengaja menyakiti umat islam. Apalagi setelah dikomplain jawaban pelayannya menyebut harga daging sapi dan harga daging babi sama kok,” Kata Ketua Bidang Hukum GMPI, Erfandi dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (18/6/2023).

Ketua Bidang Hukum Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), Erfandi

Selain itu, perbuatan yang dilakukan salah satu restoran di Kemang tersebut juga melanggar UU Perlindungan Konsumen. Terlebih, bagi orang Islam persoalan makanan merupakan salah satu hal yang sensitif.

“Masalah makanan termasuk persoalan yang sangat sensitif bagi orang Islam, dan akan memunculkan reaksi keras dari orang Islam. Untuk itu kami akan laporkan kasus ini ke MUI,” Tegas Erfandi.

“Selain ke MUI kami juga akan melaporkan ke lembaga perlindungan konsumen Indonesia karena kasus ini penjual jelas jelas melanggar prinsip-prinsip dalam perlindungan konsumen,” Ungkapnya.

Lebih lanjut, Dosen Fakultas Hukum UNUSIA itu ngatakan pihaknya akan melakukan advokasi kasus-kasus yang merusak tatanan keberagaman seperti ini. Karena kasus seperti ini akan merusak tenun keberagaman dalam keyakinan dan agama. Jangan sampai kasus seperti ini merusak toleransi yang sudah terbangun baik di aindonesia hanya demi mencari keuntungan semata.

“Kami GMPI akan memproses kasus kasus seperti ini dengan membuat laporan sesuai porsinya. Hal yang berkaitan dengan aspek penipuan dalam jual beli tentunya menjadi ranah aparat kepolisian, tapi yang berkaitan dengan kerugian konsumen ini menjadi ranah lembaga perlindungan konsumen sedangkan aspek penjualan babi kepada umat Islam ini jadi ranah umat Islam untuk  kordinasi dengan MUI,”Tegasnya.

“Yang lebih menyakitkan kami adalah respon penjual Mamma Rosy setelah dapat komplain dari pembeli muslim yang mengatakan bahwa harga daging sapi dan daging babi sama harganya. Padahal ini bukan  persoalan harga, tapi ini persoalan keyakinan, sehingga kalo ini ada unsur kesengajaan tentunya kami akan melakukan upaya hukum pidana dimana ancamannya 4 th penjara sekaligus upaya kompensasi dan ganti rugi. Untuk itu kami akan kordinasi dengan korban,” tutupnya. 

Recent Posts

Fahri Hamzah Tegaskan Idealisme dan Gagasan Perlahan Kalahkan Dominasi Uang dalam Pemilu

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan bahwa,…

3 jam yang lalu

Kemenag Rumuskan Lima Rekomendasi Pencegahan Konflik Berdimensi Agama

MONITOR, Jakarta - Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama merumuskan lima rekomendasi…

5 jam yang lalu

Gubernur Bali Dukung Pelestarian Sapi, Kementan Perkuat Kolaborasi Dengan Pemprov Bali

MONITOR, Denpasar - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi Bali memperkuat kolaborasi dalam pengembangan peternakan…

7 jam yang lalu

Menhub Dudy Ajak Masyarakat Kolaborasi Bangun Kebijakan Transportasi Berbasis Data dan Ilmu Pengetahuan

MONITOR, Batam - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengajak masyarakat bertukar gagasan dalam membangun sistem…

7 jam yang lalu

Kemenag Gelar Festival Majelis Taklim 2025, Ada Lima yang Dilombakan!

MONITOR, Jakarta - Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag menggelar Festival Majelis Taklim Indonesia 2025. Festival…

10 jam yang lalu

Kukuhkan 177 Lulusan, Institut Nalanda Perkuat Komitmen pada Pendidikan Multikultural

MONITOR, Jakarta - Institut Nalanda mengukuhkan 177 lulusan dalam Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Tahun 2025…

11 jam yang lalu