HUKUM

Pelajaran Bagi ASN, PP Nasyiatul Aisyiyah Minta BRIN Beri Saksi Tegas ke APH dan TD

MONITOR, Jakarta – Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah mengecam keras tindakan arogan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait perbedaan penetapan awal bulan Syawwal 1444H, yang disertai ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari, menilai tindakan yang dilakukan dua peneliti BRIN yakni Thomas Djamaludin (TD) dan Andi Pangerang Hasanudin (APH) merupakan masalah serius yang dapat memicu konflik, merusak hubungan sosial serta kesejahteraan masyarakat.

“Kami mengecam tindakan Saudara APH dan Saudara TD dalam menyikapi perbedaan terutama dalam hal-hal keagamaan. Perbuatan tersebut sangat disayangkan karena sebagai seorang intelektual dan berada pada sebuah badan penelitian termasyur di Indonesia mestinya persoalan yang dikemukakan dapat dibicarakan dan didiskusikan dalam forum-forum intelektual yang sesuai dengan bidangnya,” ujar Ariati Dina dalam keterangan resminya, Senin (25/4/2023).

Ariati juga mengapresiasi langkah BRIN secara kelembagaan yang segera merespon tindakan civitasnya dengan melakukan sidang etik Majelis Hukum dan Disiplin ASN besok Pagi (Rabu, 26/04/2023).

“Dengan ini pula, Nasyiatul Aisyiyah mendesak agar sidang etik tidak hanya diberlakukan untuk Saudara APH. Namun juga untuk Saudara TD, yang menjadi pemicu munculnya ujaran kebencian dari saudara APH untuk warga Muhammadiyah. Nasyiatul Aisyiyah juga mendesak agar sanksi final yang diberikan oleh BRIN adalah sanksi yang benar-benar dapat memberikan efek jera bagi keduanya dan dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi warga Indonesia khususnya untuk ASN,” pintanya.

Selain itu, Ariati meminta Polri memproses laporan pengaduan yang sudah dilayangkan warga Muhammadiyah ke Bareskrim Polri maupun Polda secara adil, cepat, dan tuntas, serta memberikan perlindungan kepada seluruh warga Muhammadiyah atas adanya ancaman pembunuhan yang telah disampaikan secara terbuka di media sosial.

Lebih jauh, Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ini mengajak segenap kader Nasyiatul Aisyiyah dan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kerukunan sosial, menghargai keberagaman, serta menolak segala bentuk diskriminasi.

“Berpikir bijak sebelum bertindak, terutama dalam berkomentar di media sosial,” imbuhnya.

Seperti diketahui pernyataan sikap PP Nasyiatul Aisyiyah merupakan buntut dari kegaduhan akibat komentar Thomas Djamaludin di Facebook yang diikuti ancaman pembunuhan oleh AP Hasanudin dari BRIN terhadap warga Muhammadiyah.

Komentar Thomas di Facebook yang memicu emosi Andi berbunyi:

“Ya. Sudah tidak taat keputusan pemerintah eh, masih minta difasilitasi tempat salat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas.”

AP Hasanuddin yang merupakan junior Thomas seketika menanggapi:

“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian.”

Recent Posts

Menag Sampaikan Terima Kasih atas Perhatian Presiden ke Pesantren

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas perhatiannya…

1 jam yang lalu

Apresiasi Penilaian SPPG Polri, Pengamat: Dapat Dijadikan Benchmark

MONITOR, Jakarta - Hasil penilaian positif terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri oleh pakar…

2 jam yang lalu

Sekjen Kemenag Pastikan Peralihan Aset Haji Berjalan Tanpa Hambatan

MONITOR, Jakarta - Pembentukan Kementerian Haji menjadi tonggak baru dalam tata kelola penyelenggaraan ibadah haji…

3 jam yang lalu

Kementerian UMKM: Festival Pinisi Momentum Perkuat Ekosistem UMKM Maritim Bulukumba

MONITOR, Bulukumba – Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Sesmen UMKM) Arif Rahman Hakim…

4 jam yang lalu

Kemenag Kucurkan Dana Rp.600 Juta untuk Bantu SMPTKN Teluk Wondama Papua

MONITOR, Teluk Wondama - Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal (Ditjen ) Bimbingan Masyarakat (Bimas)…

4 jam yang lalu

Ikrar Sumpah Profesi, 37 Dokter dan 15 Apoteker UIN Jakarta Siap Mengabdi untuk Negeri

MONITOR, Tangerang Selatan - Sebanyak 37 dokter baru Fakultas Kedokteran (FK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta…

6 jam yang lalu