Jumat, 26 April, 2024

Tadarus Litapdimas Seri 1 Ramadan Kaji Fenomena Urban Sufism

MONITOR, Jakarta – Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama kembali menggelar Tadarus Litapdimas seri 1 bulan Ramadhan tahun 1444, dengan mengusung tema “Kajian Islam Indonesia Kontemporer: Pendekatan Interdisipliner”.

Tadarus Litapdimas ini digelar pada Senin, 27 Maret 2023 secara online. Hadir dalam kegiatan ini lebih dari empat ratus orang peserta yang berasal dari berbagai daerah dan perguruan tinggi di Indonesia melalui zoom dan kanal youtube.

Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi, dalam pidato kuncinya menjelaskan bahwa fenomena urban sufism dan hijrah terjadi di komunitas urban muslim dimana PTKI merupakan bagian dari komunitas tersebut. 

Sehingga, kata dia, civitas akademika PTKI perlu menaruh perhatian pada peristiwa ini. Zainul melanjutkan, urban sufism dan hijrah ini menghadirkan suatu fenomena sosial keagamaan yang baru. 

- Advertisement -

“Kajian-kajian mengenai fenomena ini harus terus dilakukan agar kita tidak gagap dalam menentukan sikap, terlebih lagi sebagian besar dari civitas akademika PTKI berasal dari rural people,” ucap Zainul Hamdi.

Pembicara berikutnya, Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Rubaidi fokus mengkaji fenomena Urban Sufism dengan judul paparan “Dinamika Sufisme Indonesia Kontemporer: Rekonstruksi Pemikiran Sufisme dan Kritik atas Konsep Urban Sufisme melalui Majels Shalawat Adlimiyah”. 

Ia memaparkan ada dampak positif dari fenomena urban sufism untuk pengikutnya yaitu munculnya kesadaran dari dalam diri yang berkaitan dengan spritualitas dan keagamaan. Meskipun demikian, ia mengungkapkan masih ada pengikut urban sufism yang perlu pendampingan agar tidak sekedar mengikuti tren saja.

Sementara itu, Dosen Institut Agama Islam Negeri Langsa Muhammad Alkaf membahas gerakan hijrah mampu membawa paradigma baru, dimana munculnya otonomi “umat” untuk memilih “elitnya”, mendisrupsi otoritas tempat belajar agama seperti Pesantren, Dayah, Teungku, dan Kyai, dan masifnya dukungan industri terhadap Gerakan hijrah.

Alkaf melanjutkan, akademisi harus melihat fenomena ini sebagai bagian dari perubahan sosial dan perlu membangun kerjasama bersinergi dalam kegiatan-kegiatan hijrah dan pembinaan karakter dalam kerangka keberislaman yang moderat dan toleran.

Berperan sebagai pembahas, Prof. Syamsun Niam menyampaikan bahwa fenomena urban sufism dan hijrah tidak hanya untuk menarik perhatian publik dan menjadi media eksistensi saja. Akan tetapi, fenomena ini menjadi sarana bagi urban muslim untuk membentuk karakter kesadaran spiritual yang membutuhkan sosok guru pendamping agar tidak salah dalam memahami konteks ilmu agama yang mereka pelajari.

Sebagai informasi, Tadarus Litapdimas ini dihadiri oleh Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag, dengan pengantar Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Suwendi, M.Ag. Adapun pembicaranya adalah Prof. Dr. Rubaidi, M.Ag. dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan Muhammad Alkaf, M.S.I. dari Institut Agama Islam Negeri Langsa. Bertugas sebagai pembahas adalah Prof. Dr. Syamsun Ni’am, M.Ag., dari Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Sementara itu, menjadi moderator adalah Ibu Lailatuzz Zuhriyah, M.Fil.I. yang juga berasal dari Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Diseminasi hasil penelitian adalah tanggung jawab semua pihak agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam hal ini, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam melalui kegiatan Tadarus Litapdimas berusaha menjalankan tugas tersebut dengan menyediakan kanal untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian terbaik dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) kepada publik. Pesan tersebut disampaikan dalam sambutan Kepala Subdit Litapdimas Direktorat PTKI Kementerian Agama RI, Suwendi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER