Sabtu, 20 April, 2024

Kembangkan Peluang Ekspor Olahan Pangan di Arab Saudi, Produk Indonesia Tampil di Indonesian Hajj Expo 1444H

MONITOR, Jeddah – Sebagai upaya memanfaatkan peluang untuk peningkatan ekspor Indonesia ke Arab Saudi , KJRI Jeddah kembali menyelenggarakan Pameran Produk Haji 2023, Beberapa perusahaan dari Indonesia dengan berbagai produknya turut mengikuti pameran berskala internasional di Jeddah, Arab Saudi yang bertempat di Balai Nusantara, Wisma Konsul Jenderal RI Jeddah .

Pameran ini dimaksudkan untuk mempromosikan produk makanan dan minuman yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji Indonesia pada tahun 2023/1444 H dan sekaligus sebagai pintu bagi para pemilik dan pemimpin industri saling bertemu untuk mengeksplorasi peluang-peluang bisnis di masa depan.

Pada saat membuka acara Konsul Jenderal RI Untuk Jeddah Eko Hartono mengatakan Indonesia merupakan pengirim jemaah haji terbesar ke Arab Saudi. Pada tahun 2023, berdasarkan kesepakatan antara Menteri Agama RI dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi tanggal 8 Januari 2023, kuota haji Indonesia pada tahun 2023/1444 H diberikan sebanyak 221.000 jamaah haji. Jumlah tersebut merupakan peluang pasar yang perlu dioptimalkan khususnya dalam rangka meningkatkan penggunaan produk Indonesia untuk kebutuhan jemaah haji.

Kementerian Pertanian melakui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan turut serta pada pameran tersebut dan membawa beberapa pelaku usaha binaan/perusahaan dengan menampilkan berbagai jenis produk di antaranya beras, olahan kacang tanah, kacang hijau, porang, mie instan mocaf.

- Advertisement -

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Batara Siagian yang turut hadir menyampaikan bahwa dengan hadir nya beberapa pelaku usaha di kancah internasional akan membuka peluang ekspor yang lebih besar. ” Produk produk Indonesia pasti akan selalu banyak diminati dalam pemenuhan kebutuhan pangan para jemaah haji baik dari Indonesia maupun negara lain ” ujar Batara.

Lebih lanjut Batara menjelaskan pengembangan produk berbasis hilirisasi (produk olahan) menjadi kebutuhan di Arab Saudi. Beberapa hal penting yang perlu di implementasikan yaitu Ketelusuran produk, Sertifikasi yg sesuai negara tujuan, harga yang bersaing, kontinuitas serta pelaku usaha yang memiliki kompetensi di bidang ekspor .

Pelaku usaha yang mengikuti pameran bersama Kementerian Pertanian yaitu PT. Sahabat Mitra Strategis, Eksportir Beras dan Mie Mocaf.

“Kami bersyukur diberikan kesempatan berpartisipasi pada pameran ini. Hari ini, sudah ada kesepakatan dengan beberapa Restaurant yang ada di Jeddah dan mereka sangat antusias menggunakan beras Indonesia sebagai menu pangan di Restaurannya, antara lain Buyer Kurobba Restaurant dan Wong Solo” tutur Nurhaeda salah satu pelaku usaha yang ikut meramaikan acara ini.

Sedangkan Andre Maulana Direktur Operasional dan Bisnis PT. Food Station Tjipinang Jaya mengatakan ” Kesempatan kali ini sangat baik untuk memperkenalkan produk beras asal Indonesia kepada pasar Arab Saudi secara masif di tahun 2022″ kata Andre.

Sebagai informasi PT. Food Station Tjipinang Jaya telah melakukan pengiriman beras merek Yasamin ke Riyadh sebanyak 19 Ton dan dalam waktu 2 (dua) bulan dan terjual habis di Sarawat Superstore Riyadh.

” Harapan kami agar pemerintah melalui Kementerian terkait dapat memfasilitasi agar beras Indonesia dapat bersaing dengan beras asal Thailand dan Vietnam yang saat ini memiliki pasar yang cukup bagus di Arab Saudi, khususnya untuk memenuhi beras kebutuhan jamaah haji dan umroh” harapnya.

Selanjutnya, pada sore hari dilangsungkan Bussiness Matching antara para pelaku usaha Indonesia dengan importir produk pangan Arab Saudi yang bertujuan untuk membuka peluang mendapatkan kontrak bisnis.Diharapakan kedepannya produk ptoduk Indonesia bisa selalu hadir di pasar dunia.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER