MONITOR, Jakarta – Penyesalan Richard Eliezer terungkap saat dirinya membacakan nota pembelaan dalam Sidang Pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023) kemarin.
Ia mengaku hatinya hancur lantaran menuruti keinginan atasannya, mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, untuk membunuh rekannya Brigadir Yosua. Bahkan Eliezer merasa dirinya sudah diperalat oleh sosok atasan yang sangat dia hormati.
Dalam sidang Pledoi ini, Bharada asal Sulawesi Utara ini menceritakan awal mula perjuangannya meniti karir di institusi kepolisian. Keberhasilan Eliezer bergabung di Korps Brimob Polri, menjadi kebanggaan keluarganya.
“Menjadi anggota Polri, khususnya bagian dari keluarga Korps Brimob, adalah suatu mimpi dan kebanggaan bagi saya dan keluarga. Setelah menjalani 4 kali tes Bintara dan terakhir Tamtama, yang di mana sepanjang perjalanan tes yang berkali-kali,” tutur Eliezer.
Selama empat tahun, Eliezer mengaku pernah bekerja sebagai sopir di sebuah hotel di Manado untuk membantu orang tuanya. Hal itu semata-mata agar dirinya kelak bisa meraih cita-cita untuk menjadi anggota Polri.
“Karena saya tahu, untuk menjadi anggota Polri tidaklah mudah bagi saya. Tetapi saya terus berusaha,” tukasnya.
Dalam riwayatnya, Eliezer dinyatakan lulus seleksi Tamtama, dengan peringkat satu di Polda Sulut. Selanjutnya ia mengikuti pendidikan di Watu Kosek, Jawa Timur.
MONITOR, Magelang - PT Pertamina (Persero) mengukuhkan 519 usaha mikro dan kecil (UMK) yang berhasil…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pesan mendalam pada Haul Presiden Keempat RI…
MONITOR - Indonesia Police Watch (IPW) memberikan catatan kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sepanjang tahun…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan selamat Hari Ibu kepada para ibu di…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengapresiasi komitmen PT Mitsubishi Motors Krama…
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memastikan pertandingan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia…