Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok mengirimkan dua relawan ke DKI Jakarta. (dok: istimewa)
MONITOR, Depok – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok mengimbau masyarakat untuk secara sukarela mendonorkan darah mereka. Mengingat, saat ini ketersediaan darah yang terus menipis akibat banyaknya permintaan.
“Kami mengimbau warga supaya bisa mendonorkan darahnya, khususnya untuk golongan AB yang hanya tinggal tujuh labu tersimpan. Karena di kami sudah menipis dan banyak permintaan dari rumah sakit,” kata Ketua PMI Kota Depok Dudi Mi’raz, Kamis (10/11/2022).
Diakuinya, permintaan darah tidak hanya dari Kota Depok, tetapi juga dari luar daerah, seperti Jakarta, Bogor dan sebagainya. Dudi menyebut, pihaknya tidak bisa menolak permintaan tersebut atas dasar kemanusiaan.
“Siapa pun yang meminta, tidak bisa kita tolak. Sekarang yang terpenting kebutuhan stok darah. Jumlah stok darah per hari ini pukul 08.25 WIB tersisa golongan darah A sembilan labu, B 117 labu, AB tujuh labu dan O 21 labu. Jumlah ini terus menurun seiring meningkatnya permintaan,” jelas Dudi.
Dirinya menjelaskan, untuk masyarakat yang ingin mendonorkan darah, bisa mendatangi Markas PMI Kota Depok, di Jalan Boulevard Raya, Grand Depok City (GDC). Untuk jam operasional masih sama dengan hari biasa yaitu pukul 08.00-20.30 WIB.
“Bagi warga yang ingin mendonorkan darahnya, bisa datang di jam tersebut ke Markas PMI Kota Depok. Besar harapan kami, masyarakat mau datang langsung dan secara sukarela mendonorkan darahnya,” tutupnya.
MONITOR, Sukabumi - Pimpinan Pusat Fatayat NU menggelar sosialisasi literasi keuangan syariah bersama para kader…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menanggapi kericuhan yang terjadi dalam acara…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR Ahmad Irawan mengkritik usulan batas usia pensiun aparatur…
MONITOR, Kalbar - Menteri Usaha, Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut program Entrepreneur…
MONITOR, Bogor - Kecelakaan terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, KM 41+400 Ruas Tol…
MONITOR, Jakarta - Peneliti Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Budi Heru Santosa menilai kecelakaan…