PERDAGANGAN

BPS: September 2022, NTP Nasional Capai 106,82

MONITOR, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan September 2022 mencapai 106,82 atau naik sebesar 0,49 persen apabila dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini disampaikan Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers melalui kanal youtube resmi BPS, Senin, 3 Oktober 2022.

Menurutnya, penyebab kenaikan tersebut dikarenakan indek harga yang diterima petani meningkat sebesar 1,62 persen.

“NTP kita meningkat karena indeks harga yang diterima petani jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan indeks yang harus dibayar petani,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Margo, sebanyak 19 Provinsi di seluruh Indonesia juga mengalami kenaikan NTP. Kenaikan inilah yang mendorong dan berkontribusi besar terhadap kenaikan NTP nasional. Terlebih ondek harga yang diterima petani mengalami peningkatan 1,62 persen.

“Wilayah Sulawesi Barat menjadi daerah tertinggi yang mengalami kenaikan NTP, yaitu sebesar 6,20 persen,” katanya.

Secara detail, jelas Margo, penyebab kenaikan NTP dipengaruhi oleh naiknya subsektor tanaman pangan yang mencapai 1,49 persen dan tanaman perkebunan rakyat yang mencapai 0,62 persen. Adapun penyumbang kenaikan tersebut berasal dari komoditas kelapa sawit, gabah, kopi, dan cabe rawit.

Sementara itu, kenaikan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) September 2022. NTUP mencapai 106,86 atau meningkat 0,22 persen apabila dibandingkan dengan NTUP Agustus 2022.

Selain menghitung peningkatan indeks yang diterima petan, NTUP juga memperhitungkan indeks untuk memenuhi biaya produksi dan penambahan barang modal mencapai 114,0 atau meningkat sebesar 1,40 persen.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menyampaikan bahwa perbaikan produksi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan nilai tukar petani dari waktu ke waktu. Di antaranya adalah melakukan intervensi teknologi dan menyiapkan benih unggul yang bisa meningkatkan skala kesejahteraan petani.

“Yang pasti kita terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani,” jelasnya.

Recent Posts

Komisi III Dorong RKUHAP Atur Batas Waktu, Persempit Ruang Transaksional

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI mendorong agar Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana…

5 jam yang lalu

Industri Olahraga Berdaya Saing di Kancah Dunia Meningkat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri alat olahraga dalam negeri karena sektor…

7 jam yang lalu

TNI Bagikan 15.000 Paket Sembako untuk Masyarakat di Monas

MONITOR, Jakarta - Suasana hangat menyelimuti Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2025). Di tengah…

9 jam yang lalu

Menag: Ormas Sebagai Instrumen Penting Pemersatu Umat

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa organisasi masyarakat (ormas) Islam merupakan instrumen…

10 jam yang lalu

DPR Desak Pemerintah Hentikan PSN Kebun Tebu di Merauke yang Rampas Hak Masyarakat Adat

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira menegaskan bahwa proyek…

11 jam yang lalu

Kemenag Dorong Percepatan Ditjen Pesantren, Tertunda dan Diharapkan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mendorong percepatan terbentuknya Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren. Direktur Jenderal…

15 jam yang lalu