Categories: JATENG-YOGYAKARTA

Ganjar Sukses Antarkan Jateng Catatkan Deflasi -0,39 Persen

MONITOR, Semarang – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sukses menjaga harga berbagai jenis kebutuhan masyarakat Jateng. Hal itu terbukti dari laporan Badan Pusat Statistik Jateng yang menyebut bahwa Jateng mengalami deflasi pada bulan Agustus lalu.

Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi penurunan harga komoditas pangan dan nonpangan sebesar -0,39% pada bulan Agustus 2022 lalu. Jumlah tersebut melebihi besaran deflasi nasional yang tercatat sebesar -0,21%.

Deflasi tak lepas dari sejumlah upaya yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, misalnya intervensi, operasi pasar hingga menggelontorkan bantuan untuk menjaga daya beli masyarakat.

Bahkan, Ganjar juga terjun langsung ke lapangan seperti pasar, SPBU, pelelangan ikan hingga kampung nelayan untuk memastikan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dan bantuan yang diberikan juga tepat sasaran.

“Maka kita kendalikan komponen-komponen yang bisa kita kendalikan. Termasuk bagaimana daya beli masyarakat bisa kita kontrol juga dan bantuan-bantuan yang hari ini turun kita pastikan itu sampai ke masyarakat dan tepat sasaran. Kalo itu tepat sasaran, masyarakat akan enak,” ujar Ganjar.

“Tugas saya memastikan produksinya tetap lancar, termasuk tadi mengecek BBM solar untuk nelayan. Sehingga masyarakat akan senang mendapatkan itu semua,” sambung Ganjar.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra memastikan inflasi di Jateng masih terkendali. Ia menyebutkan inflasi Year to Date (tahun kalender) Januari-Agustus 2022 adalah 3,87 persen. Angka itu merupakan terendah ketiga setelah DKI Jakarta dan Banten.

Rahmat menyebut ada beberapa metode penghitungan inflasi. Pertama, melalui metode Year to Date atau tahun kalender dan Year on Year atau tahun ke tahun.

Ia menjelaskan, secara Year on Year (YoY) inflasi di Jateng mencapai 5,03 persen (Agustus 2021-Agustus 2022). Sementara dalam metode hitungan tahun kalender inflasi Jateng 3,87 persen.

“Kalau dihitung dari Januari sampai Agustus 2022 (inflasi) relatif kecil yakni 3,87 persen. Artinya masih dalam sasaran inflasi nasional, dalam sasaran inflasi nasional itu 3 persen plus minus 1 persen. Artinya realisasi itu masih dalam range. Dan realisasi tersebut merupakan terendah ketiga setelah DKI dan Banten,” sebutnya.

Ia menyebut, inflasi itu didorong karena naiknya sejumlah komoditas hortikultura, seperti cabai, bawang merah dan cabai hijau. Kenaikan barang pokok tersebut disebabkan kondisi cuaca yang memengaruhi pola tanam.

Namun seiring panen hortikultura, pada Agustus 2022 Jateng justru mengalami deflasi atau penurunan harga. Deflasi di Jateng kala itu cukup besar, yakni -0,39 persen atau di atas deflasi nasional yang hanya -0,21 persen.

Recent Posts

Kembali Nahkodai MAI, Prof Rokhmin Beberkan 4 Misi Penguatan Akuakultur Indonesia

MONITOR, Bandung - Guru Besar IPB University Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS kembali didapuk…

1 jam yang lalu

Gelar Workshop, UID dorong Publikasi Ilmiah Civitas Akademika Tembus Jurnal Bereputasi Global

MONITOR, Depok - Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Depok (UID) sukses menggelar acara monumental bertajuk "Strategi…

1 jam yang lalu

Kemenperin Percepat Dekarbonisasi Industri Menuju Target NZE 2050

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya untuk mempercepat dekarbonisasi sektor industri sebagai langkah nyata…

2 jam yang lalu

61.404 Jemaah Haji Reguler Telah Diberangkatkan, 200 Ribu Lebih Sudah Tervisa

MONITOR, Jakarta - Memasuki hari kesepuluh operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M, Kementerian Agama…

3 jam yang lalu

Transformasi Prajurit TNI, Mahir Bahasa Asing dan Andal Kuasai Alutsista

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mendukung transformasi profesionalisme prajurit, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto…

9 jam yang lalu

Menteri Maman Tegaskan Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa sertifikasi…

11 jam yang lalu