Categories: INDUSTRI

Agus Gumiwang Bidik Ekspor Industri TPT Capai USD 14 Miliar

MONITOR, Jakarta – Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam menopang perekonomian nasional, dengan potensinya antara lain menyerap tenaga kerja sebanyak 3,6 juta orang dan berkontribusi sebesar 6,38 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas.

Oleh karenanya, industri TPT termasuk sektor yang mendapat prioritas pengembangan berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Sampai dengan Juni 2022, industri TPT tetap menjadi komoditas andalan ekspor kita dengan nilai yang menembus hingga USD6,08 miliar atau berkontribusi 5,51 persen terhadap total ekspor nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Sabtu (14/8/2022).

Meskipun di tengah tekanan global dan dampak pandemi, Menperin optimistis industri TPT terus agresif memperluas pasar ekspornya, dengan target capaian sebesar USD13-14 miliar sepanjang tahun 2022.

“Kinerja industri TPT juga diharapkan tetap tinggi, terutama didorong oleh pertumbuhan pesat penjualan melalui platform e-commerce serta kesadaran konsumen akan prinsip-prinsip sustainability pada proses produksi tekstil seiring dengan komitmen penurunan karbon dan konsumsi air dalam proses produksinya,” ungkap Menperin.

Dari sisi komoditas, prinsip sustainability juga didorong dengan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan serta penerapan prinsip circular economy.

“Adanya Making Indonesia 4.0 akan mendorong transformasi industri tekstil bisa lebih berdaya saing dan berinovasi tinggi sehingga dapat bersaing dan menjawab permintaan pasar global,” imbuhnya.

Dalam upaya mempercepat implementasi industri 4.0, industri TPT diharapkan dapat memanfaatkan beberapa teknologi kunci untuk memenangkan persaingan global, antara lain artificial intelligence, novel fabrics, Internet of things (IoT), Rapid Data Analysis for Quick Adaptation, mobile commerce, virtual and augmented reality (VR), online vector editors, 3D printing, blockchain dan sustainability.

Di samping itu, Kemenperin telah menginisiasi langkah strategis berupa program substitusi impor 35% tahun 2022 untuk mendorong peningkatan utilisasi industri existing, sekaligus peningkatan investasi di Indonesia, baik investasi baru maupun perluasan.

Kemenperin juga melaksanakan program restrukturisasi mesin/peralatan pada industri penyempurnaan kain dan industri pencetakan kain sesuai Peraturan Menteri Perindustrian No. 18 Tahun 2021.

“Upaya ini telah terbukti meningkatkan kapasitas produksi sebesar 21,75%, peningkatan realisasi produksi 21,22%, efisiensi energi sebesar 11,86%, serta peningkatan volume penjualan baik dalam negeri maupun ekspor sebesar 6,65%,” sebut Agus.

Recent Posts

PUPR Lanjutkan Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol…

1 jam yang lalu

Komisi III Cek Persiapan Keamanan Jelang Berlangsungnya ‘World Water Forum’ ke-10 di Bali

MONITOR, Jakarta - Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI melakukan pengecekan persiapan keamanan jelang…

2 jam yang lalu

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

MONITOR, Jakarta – Industri energi di Indonesia saat ini tengah berhadapan dengan trilema energi, yakni…

3 jam yang lalu

Pemerintah Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Makanan dan Minuman di 3.000 Desa Wisata

MONITOR, Jakarta - Pemerintah mengakselerasi sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman di destinasi wisata.…

3 jam yang lalu

Merintis Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, Dua Pengusaha Berkolaborasi

MONITOR, Jakarta – Visi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mengangkat nilai-nilai lokal Indonesia menjadi perhatian besar…

7 jam yang lalu

Berangkatkan Mahasiswa ke Tiga Negara, UIN Jember Rilis Overseas Student Mobility Program

MONITOR, Jakarta - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember…

8 jam yang lalu