MONITOR, Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak hanya melakukan bersih-bersih kepada anggota kepolisian yang terlibat dalam pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat namun juga menindak mereka yang diduga tidak profesional dalam melakukan penanganan perkara di awal kejadian.
Sekretaris Jenderal DPP Persaudaraan Aktivis dan Warga Nusantara (Pandawa Nusantara) Faisal Anwar mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas langkah tegas Kapolri dalam mengungkap kasus kematian Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Faisal menilai, Kapolri tegas dan tidak pandang bulu dalam menuntaskan kasus pembunuhan Brigadir J dengan menetapkan seorang Perwira Tinggi Polri, Mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka sehingga Polri kembali dapat menjaga kepercayaan publik sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
“Episode kematian Brigadir J kembali menyorot perhatian publik ketika sampai saat ini motif pembuhuhan berencana terhadap Brigadir J belum terungkap ke publik secara gamblang dan kemungkinan keterlibatan beberapa perwira tinggi lainnya masih menjadi misteri,” kata Faisal melalui keterangan tertulis yang diterima Kamis (11/8).
Namun, Pandawa Nusantara menilai karena adanya kedekatan Ferdy Sambo dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran menjadi tanda tanya besar sehingga wajar jika Publik mendesak Kapolri agar dapat memanggil Kapolda Metro Jaya guna mendapatkan keterangan terkait episode kematian Brigadir J.
“Desakan publik agar Kapolda Metro Jaya dapat memberikan keterangan bahkan mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolda Metro Jaya menjadi wajar Ketika beberapa perwira polri di bawah pimpinan dan wilayah hukum Polda Metro Jaya ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Brigadir J. Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi yang pada saat itu memberikan keterangan terjadinya tembak menembak di rumah dinas Ferdy Sambo apakah telah melakukan pelaporan terlebih dahulu kepada Kapolda Metro Jaya atau tidak lalu adanya video momen ketika Kapolda Metro Jaya mendatangi ruang kerja Ferdy Sambo setelah kematian Brigadir J meskipun Kapolda Metro Jaya menyampaikan bahwa hal tersebut untuk support adik lettingannya,” tegasnya.
“Publik sangat mendukung Kapolri dapat terus mendapatkan keterangan-keterangan yang dapat mengarah kepada transparansinya kasus kematian Brigadir J. Masyarakat juga menunggu jika beberapa perwira polri baik tinggi maupun rendah baik secara langsung terlihat ataupun tidak terlihat di publik keterlibatannya dalam kasus kematian Brigadir J ini dapat Kembali mendapatkan perhatian Kapolri untuk mengungkap kasus ini secara tegas dan tanpa pandang bulu sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi,” tutupnya.
MONITOR, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) Tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum…
MONITOR, Jakarta - Stasiun Bakamla Sambas melalui unsurnya yakni Catamaran 505 bersama Satuan Kepolisian Air…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan Direktur Utama Pos Indonesia Faizal…
MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar serta dosen tetap…
MONITOR, Jakarta - Pelatih tim U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, optimistis anak asuhnya mampu meredam Uzbekistan,…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, minta Pemerintah segera mencabut izin usaha…