Categories: INDUSTRI

Kemenperin Dorong Peningkatan Daya Saing Industri TPT

MONITOR, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mengatasi berbagai tantangan melalui pelaksanaan berbagai kebijakan dan program. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar kontribusi industri TPT terhadap perekonomian nasional tetap tinggi, setelah menempuh perjalanan sejarah yang cukup panjang.

Pasalnya, industri TPT merupakan salah satu industri tertua di Indonesia yang telah berkembang sejak lebih dari seratus tahun yang lalu.

“Kemenperin terus berupaya untuk mengatasi permasalahan yang muncul serta mendorong peningkatan daya saing industri TPT. Subsektor ini merupakan salah satu unggulan pada industri pengolahan nonmigas dengan kontribusi sebesar 6,33% pada triwulan I-2022,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mewakili Menteri Perindustrian membuka Indonesia Textile Summit di Bandung, Sabtu (30/7/2022).

Industri TPT juga menjadi komoditas andalan ekspor dengan nilai ekspor Januari-Juni 2022 sebesar USD6,08 miliar atau berkontribusi 5,5% terhadap total ekspor nasional. Dari sisi investasi, industri TPT juga mengalami pertumbuhan investasi sebesar 6,4% menjadi Rp2,4 Triliun pada triwulan I-2022.

Memiliki karakteristik padat karya, industri TPT menyerap 2,67 persen tenaga kerja nasional atau 19,45% tenaga kerja industri pengolahan nonmigas (data Februari 2022).

Kebijakan dan program yang dijalankan Kemenperin untuk meningkatkan daya saing industri TPT antara lain melalui program Substitusi Impor 35% untuk mendorong peningkatan utilisasi industri existing sekaligus peningkatan investasi di Indonesia, baik investasi baru maupun perluasan.

Kemudian pengembangan neraca komoditas dan perbaikan rantai pasok bahan baku, implementasi industri 4.0 pada industri TPT sebagai salah satu industri prioritas, dan penerapan Harga Gas Bumi Tertentu untuk Industri termasuk industri hulu tekstil.

Selanjutnya, pengendalian impor dan pengenaan trade remedies sebagai langkah pengamanan pasar dalam negeri melalui pengendalian impor TPT dan pelaksanaan Verifikasi Kemampuan Industri sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No. 25 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Kebijakan Dan Pengaturan Impor, pengenaan bea masuk antidumping (BMAD), serta pengenaan bea masuk tindakan pengamanan pada produk benang, kain, tirai dan pakaian jadi serta aksesoris pakaian.

Recent Posts

Wanti-wanti DPR Soal Anggaran MBG Harus Jadi Warning Bagi BGN

MONITOR, Jakarta - Wanti-wanti DPR RI kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menggunakan anggaran jumbo…

2 jam yang lalu

Universitas Islam Depok Tandatangani Letter of Intent dengan Universitas Sains Islam Malaysia

MONITOR, Kuala Lumpur - Universitas Islam Depok (UID) dan Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) menandatangani…

3 jam yang lalu

Timwas DPR Pastikan KBIH Terlibat dalam Revisi UU Haji dan Umrah

MONITOR, Makkah - Ketua Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan pentingnya pelibatan…

3 jam yang lalu

Kementerian PU Dukung Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berkelanjutan 2030

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mendukung pengurangan dan pengelolaan sampah yang terpadu,…

6 jam yang lalu

Gelar FGD, Kemenag dan LD PBNU Susun Panduan Masjid Ramah Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) bersama Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU)…

7 jam yang lalu

Kemenperin Terus Perluas Akses Pasar IKM Perhiasan

MONITOR, Bandung - Kementerian Perindustrian terus mendorong industri perhiasan di dalam negeri agar semakin inovatif…

12 jam yang lalu