POLITIK

Ribut soal Demokrasi dan Oligarki, Santoso: Mampukah Indonesia Maju?

MONITOR, Jakarta – Di saat semua bangsa di dunia berlomba-lomba menciptakan teknologi, bangsa Indonesia masih saja meributkan soal demokrasi dan pengaruh cengkeraman oligarki. Pertanyaan pun muncul, mampukah Indonesia menjadi negara maju?

Hal tersebut diungkapkan politisi Partai Demokrat yang saat ini duduk sebagai Anggota Komisi III DPR RI, Santoso, dalam acara sosialisasi empat pilar yang dilaksanakan di Kelurahan Pulau Harapan – Kabupaten Kep. Seribu pada Minggu, (29/5/2022).

Menurut Santoso, setiap negara berlomba-lomba menciptakan teknologi karena sumber daya alam yang ada sudah makin menipis dan sebagiannya sudah habis terkuras tidak dapat dieksploitasi.

“Untuk bisa survive sebagai sebuah bangsa mereka harus berinovasi dalam bertahan hidup menuju cita-citanya dengan keterbatasan sumber daya alam yang diberikan oleh bumi ini. Saat ini mungkin hanya bangsa yang sedang konflik di dalam negerinya yang tidak berupaya untuk menciptakan dan berinovasi di bidang teknologi karena keterbatasan ruang, sumber daya manusia serta financial akibat konflik,” ujarnya.

Pertanyaannya, kata Santoso, dalam situasi dunia yang begitu cepat dengan era teknologi 0.4 ini, dimanakah posisi Indonesia saat ini?

“Saat ini kita memang sedang terus membangun baik pada bidang infrastruktur maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan telnologi. Namun tampaknya persoalan tentang demokrasi, kebebasan berpendapat, ketimpangan ekonomi dan kuatnya pengaruh ologatki saat ini lebih dominan mewarnai hidup keseharian bangsa ini dibanding dengan pengembangan teknologi,” ungkapnya.

“Jika kita masih bergelut dengan persoalan bernegara karena pemerintah sudah terkooptasi dengan pengaruh negatif oligarki, lantas mau dibawa kemana bangsa ini,” tanyanya.

Mantan anggota DPRD DKI dan mantan Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta ini pun mengatakan, salah satu jalan menuju negara Indonesia yang maju dalam bidang teknologi dan ekonomi adalah peran dari setiap warga negara. Peran itu adalah bahwa setiap warga negara melaksanakan kewajiban dan tugasnya dengan baik dan dilakukan dengan ikhlas untuk kemajuan bangsanya.

“Modal ke arah itu sudah kita miliki karena kita punya dasar negara Pancasla yang menyatukan kekuatan bangsa yang ber -Bhinneka Tunggal Ika ini dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan konstitusi UUD 1945,” tegasnya.

“Ayo kita bergerak untuk kebesaran Indonesia ini dengan apa yang bisa kita lakukan sesuai dengan bidang dan posisi kita saat ini. Didik generasi muda kita agar lebih survive serta punya kemauan yang keras untuk kemajuan Indonesia di masa depan,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, dalam.acara Sosialisi Empat Pilar ini, Santoso memberikan bantuan dana untuk pembangunan Masjid Al- Hidayah beserta bantuan untuk dua orang marbot masjid.

Recent Posts

Kemenag Akhiri Tugas Haji dengan Indeks Sangat Memuaskan dari Jemaah

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menutup tugas penyelenggaraan haji dengan capaian membanggakan. Survei Indeks Kepuasan…

6 jam yang lalu

Tegaskan Penerapan Tata Kelola Berkelanjutan, Jasa Marga Borong Tiga Penghargaan di TOP GRC Awards 2025

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali membuktikan komitmennya pada tata kelola berkelanjutan…

9 jam yang lalu

DPR Kecam Serangan Israel ke Doha, RI Harus Ambil Sikap Dorong Penyelesaian Damai

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta mengecam keras serangan udara Israel…

10 jam yang lalu

DPR Minta Aparat Ungkap Kasus Kematian Vian Ruma Sesuai Fakta

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira menyampaikan duka cita…

14 jam yang lalu

Indonesia Terima 36 Tenaga Pengajar Al Azhar, Menag: Pererat Persahabatan Dua Negara

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima audiensi 36 Tenaga Pengajar Al Azhar Mesir…

14 jam yang lalu

Serap Aspirasi Driver Ojol, DPR Terus Lakukan Transformasi

MONITOR, Jakarta - Kasus tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, di tengah maraknya aksi…

17 jam yang lalu