HUKUM

Korupsi LPEI, Kejagung Sita Aset Peralatan PT Kertas Basuki Rachma

MONITOR, Jakarta – Tim Asset Tracing pada Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali melakukan tindakan penyitaan aset milik tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam perkara dugaan korupsi penyelenggaraan pembiayaan ekspor nasional di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Tahun 2013-2019.

Sejumlah aset yang disita berupa tanah dan bangunan pabrik milik tersangka Johan Darsono (JD).

“Sebanyak 8 bidang tanah seluas 621.489 M2 yang terletak di Jalan Jendral Basuki Rachmat, Kelurahan Pengantingan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dengan nilai estimasi aset sebesar Rp 932 miliar lebih yang disita dari Tersangka JD pada 9 Maret 2022,” kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana dalam keterangannya, Jumat (11/3/2022).

Kemudian tim penyidik tindak pidana khusus Kejagung menyita 4 unit mesin dan peralatan PT Kertas Basuki Rachmat dengan nilai estimasi aset sebesar Rp 500 miliar yang disita dari Tersangka Johan Darsono pada 9 Maret 2022.

Selanjutnya, kata dia, disita juga aset berupa 76 bidang tanah milik Tersangka JD dan Tersangka Suyono (S) dengan nilai estimasi sebesar Rp 595 miliar.

Sejumlah bidang tanah tersebut tersebar di beberapa tempat, diantaranya di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah, Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, dan Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah.

Dengan demikian, total dari hasil aset yang disita dan diselamatkan oleh Tim Asset Tracing Penyidikan hingga 10 Maret 2022 dalam perkara LPEI sebesar Rp 2 triliun lebih.

Sebelumnya, tim jaksa penyidik Jampidsus telah menetapkan 7 orang sebagai Tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi, yakni PSNM selaku Mantan Relationship Manager Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) tahun 2010-2014 dan Mantan Kepala Departemen Pembiayaan UKM LPEI tahun 2014-2018; DSD selaku Mantan Kepala Divisi Analisa Risiko Bisnis II (April 2015 sampai Januari 2019).

Kemudian AS selaku Direktur Pelaksana IV/Komite Pembiayaan dan selaku Pemutus awal s/d akhir Group Walet serta selaku Direktur Pelaksana Tiga LPEI periode 2016 dan selaku Komite Pembiayaan (Pemutus) Group Johan Darsono; FS selaku Kepala Divisi Pembiayaan UKM 2015-2018; JAS selaku Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) LPEI Surakarta periode 2016.

Selanjutnya, JD selaku Direktur PT Mount Dreams Indonesia; S selaku Direktur PT Jasa Mulia Indonesia, PT Mulia Walet Indonesia dan PT Borneo Walet Indonesia.

Recent Posts

DPR: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja!

MONITOR, Jakarta - Komisi X DPR RI berencana memanggil Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk memberikan…

2 jam yang lalu

Kementerian PU Segera Selesaikan SPAM Regional Mamminasata

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berkomitmen dalam meningkatkan akses pemerataan air minum…

2 jam yang lalu

Dirut Jasa Marga Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Jalan Tol Cipularang Pasca Pergeseran Tanah

MONITOR, Jakarta - Sebagai bagian dari komitmen Jasa Marga Group dalam menjaga keselamatan dan kelancaran…

2 jam yang lalu

DPR Harap Kemendagri Ambil Pelajaran dari Kasus 4 Pulau Saat Ambil Kebijakan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR Muhammad Khozin menyambut baik keputusan Presiden Prabowo Subianto…

2 jam yang lalu

Kemenag dan Saudia Jaga Ritme Penerbangan Jemaah

MONITOR, Jakarta - Ancaman bom di Pesawat Saudia Airines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta menjadi perhatian Petugas…

3 jam yang lalu

Kemendikdasmen dan Gubernur Jabar Bahas Program Revitalisasi Sarpras dan Angka Putus Sekolah

MONITOR, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menerima kunjungan Gubernur Jawa…

4 jam yang lalu