MONITOR, Jakarta – Pinjaman Ancol ke Bank DKI sebesar Rp 1,2 triliun menjadi polemik. Anggota DPRD DKI khususnya Komisi B mempertanyakan pinjaman Rp 1,2 triliun tersebut.
Bahkan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mengancam akan mempersoalkan pinjaman tersebut jika diketahui digunakan untuk penyelenggaraan Formula E.
“Ini harus jelas dulu Ancol pinjam duit Rp 1,2 T ke Bank DKI mau dipakai untuk apa, harus jelas dulu. Kalau ternyata digunakan untuk memnangun sirkuit trek balapan Formula saya persoalkan. Saya disini sebagai pimpinan dewan,” ancam Pras panggilan akrab Prasetyo Edi Marsudi saat menghadiri rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (28/12).
Pras juga meminta Ancol maupun Bank DKI memberikan penjelasan seterang-terangnya kepada Komisi B DPRD DKI Jakarta mengenai kredit tersebut. Pasalnya, pinjaman senilai triliunan rupiah itu bukan angka yang sedikit.
“Jangan sampai nanti atau ke depannya justru membebani APBD dengan permohonan (PMD), ntar gua lagi yang ngetok, Bos,” sindirnya.
Politikus PDIP itu turut mempertanyakan lokasi pasti gelaran Formula E. Dia meminta jangan sampai anggaran revitalisasi Ancol digunakan untuk persiapan sirkuit ajang mobil listrik itu.
“Komisi B DPRD DKI Jakarta harus menekankan mengenai revitalisasi gerbang Ancol sisi timur itu sama dengan lokasi dibangunnya sirkuit Formula E. Ini sama, jadi lokasi yang akan diturunkan anggaran itu lokasi yang akan dibangun di Ancol,” tegasnya.
“Jadi jangan coba-coba, ini bukan event kecil. Ini event besar. Sampai hari ini saya nggak tahu treknya di Ancol sebelah mana,” lanjutnya.
Diketahui, Komisi B DPRD DKI Jakarta sebelumnya menggelar rapat kerja bersama PT Pembangunan Jaya Ancol (Tbk) dan Bank DKI. Dalam rapat itu, pengelola Ancol menjelaskan peruntukan pinjaman Rp 1,2 T dari Bank DKI.
Direktur Keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Suparno awalnya menjelaskan realisasi dan rencana pinjaman perusahaan terdiri atas kredit modal kerja (KMK) sebesar Rp 389 miliar serta kredit investasi senilai Rp 516 miliar dan Rp 334 miliar. Jika diakumulasikan, nilainya mencapai Rp 1,239 triliun.
Lebih lanjut Suparno memerinci, kredit investasi sebesar Rp 334 miliar diperuntukkan buat belanja modal 2022 dan 2023. Salah satunya untuk revitalisasi Gerbang Timur Ancol.
“Jadi 334 (miliar) ini adalah untuk membiayai investasi periode 2022 sampai 2023 sesuai perencanaan yang kami lakukan yang sifatnya belum kami putuskan atau kredit investasinya belum ditandatangani,” kata Suparno di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (28/12).
“Kita list down berapa biayanya. Jadi ada studi pengembangan Marina, studi off the sea, karena kita mau revitalisasi gate utama kita biar punya ambiance yang bagus. Terus ada gerbang timur dan lain-lainnya. Kita lihat udah ter-list project dari yang akan kita lakukan di 2022 sampai 2023,” pungkasnya.