PEMERINTAHAN

Pesan Mentan SYL di Hari Anti Korupsi Sedunia; Jangan Ada yang Langgar SOP

MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak keluarga besar Kementerian Pertanian untuk meningkatkan keberaniannya melawan tindak prilaku korupsi. Menurutnya, melalui penguatan integritas dan loyal terhadap pelayanan masyarakat adalah salah satu upaya mencapai sikap tersebut.

“Intinya jangan ada yang langgar SOP. Sebab itu hanya akan menimbulkan maslah. Bisa jadi korupsi,” ujar Mentan saat memperingati Hari Anti Korupsi Dunia (Harkodia) dan melaunching aplikasi Kanal Pengaduan Elektronik bagi Masyarakat (KALDU EMAS) dan Sistem Informasi Gratifikasi Pertanian (SIGAP-UPG) di Lapangan Utama Kementan, Senin, 13 Desember 2021.

Mentan mengatakan, semua pegawai di lingkup Kementan tidak boleh ceroboh apalagi salah dalam mengambil keputusan. Harus memegang peraturan dan keukeuh dalam memegang integritas, akuntabilitas dan cerdas.

“Orang yang suka ceroboh dan orang yang selalu salah itu selalu keluar dari aturan. Karena itu akuntabilitas kalian harus kuat. Kalian kan udah digaji negara, masa masih mau melakukan korupsi,” katanya.

Harkodia, kata Mentan adalah peringatan yang sangat penting, terutama dalam menjadikan Kementan sebagai kekuatan bangsa yang berkontribusi besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu harus mulai dibangun sikap kesatuan emosional diantara pegawai.

“Hari ini saya mau mengatakan korupsi itu hanya kebodohan dan kemalasan membaca aturan. Yang masih korupsi itu tidak mau belajar dari kekurangan yang ada. Dan hari ini adalah peringatan kebodohan bagi mereka yang mau korupsi,” katanya.

Sekretaris Jenderal Kementan, Kasdi Subagyono mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah membuka ruang pengaduan bagi masyarakat yang ingin mengawasi jalanya pembangunan sektor pertanian. Diantaranya dengan pembentukan aplikasi gratifikasi Kaldu Emas.

“Yang pasti penyelenggaraan sistem internal pembentukan unit pengelolaan gratifikasi ini harus menerapkan managemen resiko dan pengawasan. Semua harus dilaksanakan untuk membangun sektor pertanian. Dan aplikasi Kaldu Emas dan Sistem Gratifikasi ini adalah sarana partisipasi masyarakat didalam rangka pelaporan,” katanya.

Untuk diketahui, peringatan Harkodia Kementan tahun ini mengusing tema Mewujudkan Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern Tanpa Korupsi. Dalam acara ini turut hadir diantaranya Wakil Ketua KPK Aleksander Marwata.

Recent Posts

Kontribusi Ekonomi Industri Pengolahan Nonmigas Meningkat, Menperi Beri Apresiasi Para Pelaku di Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Industri pengolahan nonmigas mengalami peningkatan dalam kontribusinya terhadap perekonomian nasional, yang tercermin…

4 jam yang lalu

Menteri Maman Tekankan Peran Penting Perempuan dalam Pengembangan UMKM

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan peran penting…

7 jam yang lalu

Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda Raih Medali Kehormatan Dari PBB

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 175 personel Satgas Kizi TNI Konga XX-U MONUSCO mencatatkan prestasi dengan…

11 jam yang lalu

PGN Terima Tambahan LNG, Perkuat Ketahanan Pasokan Gas Nasional

MONITOR, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) kembali memperkuat ketahanan pasokan gas nasional…

12 jam yang lalu

DPR Dorong Program MBG Kurangi Penggunaan Wadah Plastik Agar Lebih Go Green

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendorong agar program Makan Bergizi…

13 jam yang lalu

Tabur Benih Melati Buktikan Peran Strategis Koperasi dalam Produksi dan Distribusi Benih Nasional

MONITOR, Jakarta - Keberhasilan Koperasi Produsen Tabur Benih Melati dalam meningkatkan kapasitas produksi benih hingga…

14 jam yang lalu