POLITIK

Anis Matta Optimis Gelora Lolos Parliamentary Threshold 4 Persen

MONITOR, Denpasar – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengungkapkan, pendirian Partai Gelora berawal dari sebuah perenungan dan diskusi panjang di Bali selama beberapa tahun dari 2013-2019, semenjak gagal menjadikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai terbuka. 

Bali telah memberikan inspirasi dan ilham bagi Partai Gelora karena memiliki keragaman, serta bisa menjawab kegelisahan dirinya terhadap krisis yang menimpa bangsa ini. 

“Saya datang kembali, karena rindu dengan Bali ini. Karena ada terlalu banyak cerita di sini dibalik pendirian sebuah partai baru yang kita beri nama Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Partai Gelora,” kata Anis Matta dalam acara Simakrama dengan DPW dan DPD se-Bali di Princes Keisha Hotel, Kamis (25/11/2021) malam. 

Menurut dia, Bali memiliki aura dalam menyelesaikan kerumitan masalah keragaman. Selain itu, Bali juga menjadi tempat diskusi tentang sebuah krisis besar, yang kemudian kebenarannya terbukti saat ini, terjadinya krisis berlarut akibat pandemi Covid-19. 

“Jadi ide dan gagasan besar Partai Gelora dari Bali ini, kemudian kita bawa ke Masjidil Haram sebelum mengambil keputusan untuk mendirikan partai ini, yang memerlukan kekuatan spiritual yang lebih besar. Kita istikharah di Masjidil Haram, kita ambil keputusan mendirikan partai,” ujarnya. 

Karena itu, kata Anis Matta, Partai Gelora adalah partai yang pertama mendapatkan berkah dari krisis. Dimana pendiriannya dilakukan saat krisis, didaftarkan dan disetujui sebagai partai politik berbadan hukum juga saat krisis. 

“Partai Gelora ini, partai yang pertama mendapatkan berkah dari krisis. Kita mendiskusikan bagaimana mengantisipasinya berhari-hari selama beberapa tahun di Bali, meskipun kita tidak tahu persis awalnya, krisis ini kapan akan dimulai dan kapan akan berakhirnya” katanya. 

Di hadapan ratusan kader Partai Gelora di Bali, Anis Matta, mengaku telah menemukan permodelan kampanye baru selama krisis. Partai Gelora, lanjutnya, siap memenangi Pemilu 2024 dan lolos ambang batas (parliamentary threshold) 4 persen. 

“Kalau mencari ketenangan datanglah ke Bali, kalau mencari jawaban kegelisahan datanglah ke Partai Gelora. Dulu Budi Utomo dan Sumpah Pemuda juga lahir dari kegelisahan, sementara sekarang ini kita sebagai bangsa tidak mengetahui bagaimana cara menghadapi kegelisahan itu,” katanya. 

Recent Posts

HAKORDIA 2025, Kemenag Raih Dua Penghargaan dari KPK

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mencatat dua capaian penting pada Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA)…

2 jam yang lalu

Jasamarga Metropolitan Tollroad Gelar Temu Pelanggan Bersama Komunitas Mobil dan Gen Z

MONITOR, Jakarta - Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Regional Division bersama seluruh Anak Perusahaan Jalan Tol…

2 jam yang lalu

Jelang INNOPROM 2026, Menperin Percepat Penyelesaian MoU dengan Rusia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam memperkuat diplomasi industri di kancah global…

4 jam yang lalu

Mobil RO Yon Zipur 1/DD Pastikan Ketersedian Air Bersih di Sumut

MONITOR, Jakarta - Mobil Reverse Osmosis (RO) milik Yon Zipur 1/DD yang dioperasionalkan oleh Satgas…

5 jam yang lalu

Peringati Hakordia, Puan Ajak Perempuan Jadi Garda Terdepan Lawan Korupsi

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh perempuan Indonesia memegang peran untuk…

6 jam yang lalu

Puan Kunjungi Sekolah Anak Papua Pedalaman, Dengarkan Harapan Bisa Kembali Bangun Daerah

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan ke Sekolah Lentera Harapan (SLH)…

7 jam yang lalu