Presiden RI Joko Widodo
MONITOR, Jakarta – Pemerintah menyatakan suplai energi di Indonesia terbesar saat ini masih berasal dari batu bara sebesar 67 persen, kemudian bahan bakar atau fuel 15 persen, dan disusul gas delapan persen.
Presiden Joko Widodo menyatakan, apabila Indonesia dapat mengalihkan energi tersebut, maka akan berdampak pada keuntungan neraca pembayaran.
“Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN oversupply, maka pasokan dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina menjadi turun,” kata Jokowi ketika berbincang dengan Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina dan PT PLN di Istana Bogor, pekan lalu.
Dikatakan Jokowi, upaya peralihan menuju energi yang lebih ramah lingkungan menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan perubahan iklim.
Jokowi pun meminta Pertamina dan PLN untuk menyiapkan perencanaan transisi energi.
“Saya menyampaikan bahwa transisi energi ini memang tidak bisa ditunda-tunda. Maka, perencanaannya sudah harus mulai disiapkan. Saya mendorong Pertamina dan PLN untuk segera menyiapkan perencanaan transisi energi dari energi fosil menjadi energi hijau.
MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyediakan fasilitas bus shalawat yang beroperasi 24 jam untuk mengantar…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar mengajak umat Buddha untuk meneladani laku spiritual…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) melepas keberangkatan kelompok terbang (kloter) perdana jemaah haji khusus…
MONITOR, Tangerang - Forum Silaturahmi & Komunikasi Antar Masjid-Mushalla (FOSKAM) se-Tangerang Raya “menghadiahi” 1 unit…
MONITOR, Tangerang Selatan - Komnas Haji kembali membuka posko penyelenggaraan ibadah haji untuk pelaksanaan tahun…
MONITOR, Jakarta - Penataan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mendesak untuk segera dilakukan. Penataan ini diharapkan…