MEGAPOLITAN

Anak Pahlawan Margonda Ungkap Kecewa ke Pemkot Depok

MONITOR, Depok – Jopiatini (76), anak dari pahlawan Margonda, yang namanya dijadikan jalan utama di Kota Depok mengungkap rasa kekecewaannya terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

Pasalnya, hingga saat ini Pemkot Depok belum pernah sekali pun memberikan perhatian ataupun apresiasi terhadap jasa-jasa bapaknya, yang merupakan pejuang kemerdekaan bagi Kota Depok.

“Saya juga heran, dari dulu gak pernah ada apresiasi sama sekali (oleh Pemkot Depok),” kata Jopiatini, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (09/11/2021).

Namun demikian Jopiatini hanya berharap, sebagai seorang pejuang yang pernah membela bangsa dan negara, arwah Margonda dapat diterima di sisi Allah SWT, dan menjadi ahli surga-Nya.

“Sebagai anak saya hanya berharap pak Margonda diterima Iman Islamnya dan menjadi ahli surga,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah perlu dibangun patung ataupun tugu pejuang Margonda di Kota Depok, sebagai bentuk penghormatan terhadap bapaknya sebagai seorang pahlawan, Jopiatini pun enggan berharap.

Sebab, menurut Jopiatini, sebagai seorang istri dari prajurit TNI, dirinya tidak terbiasa dan tidak mau untuk meminta-minta.

“Aku tidak pernah mau untuk meminta dan karena tidak terbiasa kita meminta, apalagi saya istri tentara, suami saya tentara.” ungkapnya.

“Tapi kalau memang mereka (Pemkot) merasa bahwa jalan di Depok (Margonda, ada nilai sejarahnya), itu gak abal-abal lo, keputusan menteri sosial, lihat ada di arsip nasional, itu ada.” sambungnya lagi.

“Dan, pernah, ada wartawan datang (konfirmasi terkait sejarah Margonda), ia menginginkan kita (keluarga Margonda diperhatikan), tetapi tidak ada respon, aku tidak mengerti kenapa,” ungkapnya.

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan, terkait penghargaan atau apresiasi terhadap Margonda merupakan kebijakan pemerintah pusat. Sebab, lanjut dia, bapak dari Jopiatini tersebut merupakan pahlawan nasional.

“Kalau pahlawan bangsa, pahlawan nasional, adalah nasional, semua gelar pahlawannya, semua dari kementerian atau dari pusat,” kata Idris, saat ditemui di Makam Pahlawan Kalimulya, Depok, Rabu (10/11).

Untuk itu Idris mengatakan, segala hal yang menyangkut dengan keluarga ataupun keturunan pahlawan Margonda, menjadi kebijakan dari Pemerintah Pusat.

“Atas segala hal yang terkait dengan mereka dan keturunannya, kita tidak bisa lepas dari kebijakan-kebijakan dan hasil konsultasi kepada mereka, itu intinya,” pungkas Idris.

Recent Posts

Asrama Ambruk, Kemenag Berduka dan Beri Bantuan Pesantren Syekh Abdul Qodir

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama berduka atas peristiwa ambruk atap satu ruang asrama putri di…

1 jam yang lalu

Refleksi Satu Tahun Asta Cita Presiden Prabowo Bidang Diplomasi dan Pertahanan Nasional

MONITOR, Tangerang Selatan - Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Uama (PP ISNU) bekerja sama dengan…

4 jam yang lalu

Dukung Maung Pindad Jadi Mobil Nasional, DPR: Potensinya Besar

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, mendukung rencana…

4 jam yang lalu

Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT

MONITOR, NTT - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama sejumlah pemangku kepentingan memfasilitasi…

5 jam yang lalu

Asrama Ambruk Lagi, Waketum PBNU Minta Pemerintah Bantu

MONITOR, Jakarta - Musibah kembali menimpa warga Pondok Pesantren. Lokasinya di Situbondo, Jawa Timur. Sebuah…

5 jam yang lalu

Hadiri Pemusnahan 214 Ton Narkoba, Puan Ingatkan Pentingnya Perlindungan Generasi Muda

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba hasil…

6 jam yang lalu