Kamis, 25 April, 2024

Kekerasan Terjadi di Sekolah, Kemendikbudristek Diminta Turun Tangan

MONITOR, Jakarta – Kasus kekerasan masih terus berlanjut di dunia pendidikan. Seolah tak ada hentinya, di masa pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pun kekerasan kembali terjadi.

Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal turut mengecam kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah di sejumlah daerah. Ia lantas mendesak pihak Kemendikbudristek dan Kepolisian agar memberikan sanksi dan efek jera bagi pelaku dugaan kekerasan tersebut.

“Saya meminta Kemendikbudristek dan Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus-kasus tersebut. Kita harus menciptakan lingkungan pendidikan yang memberikan ketenangan, keamanan dan kenyamanan kepada para anak didiknya untuk belajar. Hukum harus ditegakkan,” kata Mustafa melalui keterangan persnya, belum lama ini.

Kekerasan di dunia pendidikan baru-baru ini meningkat, terlebih sejak dimulainya PTM. Berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), di antaranya adalah tawuran antar murid SMA di Kota Bogor yang menewaskan satu orang. Kemudian seorang murid SD di Musi Rawas, Sumatera Selatan dikeroyok 4 murid lain yang mengakibatkan korban terancam lumpuh.

- Advertisement -

Di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, seorang guru diduga melakukan kekerasan seksual. Lalu di Batam, Kepulauan Riau, akibat pelanggaran kedisiplinan, belasan siswa SMK Penerbangan diduga mengalami kekerasan, dikurung pihak sekolah di dalam sel. Bahkan yang terbaru, di Alor Nusa Tenggara Timur (NTT) seorang guru menganiaya siswa karena tidak membuat tugas hingga tewas setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit

“Kasus-kasus ini adalah bukti dunia pendidikan kita masih belum aman dari tindak kekerasan dan ini terus menerus terjadi. Jangan sampai generasi penerus bangsa ini enggan pergi bersekolah karena takut akan kekerasan seksual, intoleransi dan perundungan di lingkungan sekolah,” tandas Legislator dari Fraksi PKS ini.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER