PERTANIAN

Kolaborasi Kementan-Kejagung Pastikan Bantuan Alsintan Bermanfaat Bagi Petani

MONITOR, Bali – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemantauan dan pengawalan terhadap bantuan alat mesin pertanian (alsintan) yang digelontorkan kepada petani untuk program Tahun Anggaran 2021.

Pengawalan ini merupakan komitmen Kementan mendukung tugas Kejagung dalam menjalankan program pengamanan strategis nasional Tahun 2021 di sektor pertanian khususnya pengadaan alsintan dan juga merupakan komitmen Kementan untuk membangun mekanisasi pertanian yang benar-benar termanfaatkan sehingga pembangunan pertanian semakin maju dan modern dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani, utamanya di masa pandemi covid 19.

“Jadi kami bersama Kejagung langsung on the spot ke lapangan hari ini dalam rangka memastikan program bantuan alsintan ini dalam pelaksanaannya betul-betul tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran,” tegas Direktur Alsintan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Andi Nur Alam Syah saat bersama rombongan Tim Pengamanan Pembangunan Strategis Nasional Kejagung yang dipimpin Kasubdit Pengairan, Perikanan dan Peternakan, Jamintel Kejagung, Rini Hartati guna memantau distribusi alsintan di Desa Saba, Kecamtan Blahbatuh, Gianyar, Selasa (26/10/2021)

Nur Alam menuturkan di tahun anggaran 2021 ini, Kementan mengalokasikan anggaran pengadaan alsintan untuk petani sebesar Rp 654 miliar lebih. Provinsi Bali sendiri mendapatkan total alokasi bantuan alsintan sebanyak 376 unit.

Dengan rincian, traktor roda empat 12 unit, traktor roda dua 139 unit, rice transplanter 6 unit, pompa air 39 unit, handsprayer 122 unit dan cultivator 58 unit, sementara petani di Desa Saba sendiri menerima dua unit handtraktor roda 2.

Lebih lanjut Nur Alam menegaskan pihaknya memastikan bantuan alsintan yang masuk ke Pulau Dewata ini sudah berdasarkan penetapan calon petani calon lokasi (CPCL) berdasar permintaan dan kebutuhan petani.

Bahkan, alsintan ini pun dipastikan telah melalui proses quality control sehingga produk yang diterima petani tidak ada cacat atau kerusakan awal.

“Di bantuan alsintan ini juga sudah ada masa garansi dari penyedia. Jadi kalau misalnya dalam masa garansi ini terjadi kerusakan, maka penyedia wajib melakukan perbaikan dan itu gratis. Di modul yang kami berikan ada nomor kontak service center-nya. Ini harus dimanfaatkan,” tegasnya.

Nur Alam menekankan mengelola alsintan ini bukanlah hal yang mudah. Namun dia optimis investasi yang dilakukan negara setiap tahunnya kepada petani dalam bentuk alsintan ini bisa bermanfaat sehingga hasilnya nyata dirasakan oleh masyarakat.

“Tapi kami meminta juga ketika tahun ini diberi 1, tahun depan bisa beli 1 juga dong secara swadayaa atau mandiri karena banyak petani juga yang butuh. Sehingga ke depannya petani di wilayah ini tidak perlu lagi sentuhan pemerintah (bantuan,- red) karena sudah bisa pengadaan sendiri,” cetusnya.

Sebenarnya, lanjut dia, sudah banyak petani yang mampu mengadakan unit alsintan secara mandiri. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa bantuan yang digelontorkan mampu menstimulasi petani untuk pengadaan sendiri.

“Pemerintah juga mengalokasikan dana KUR (Kredit Usaha Rakyat,- red) untuk mendukung permodalan petani untuk pembelian alsintan. Jadi petani tidak hanya mendapat bantuan, tapi juga difasilitasi untuk mandiri dan mengembangkan pertaniannya lebih maju,” jelasnya.

Terakhir,Nur Alam berpesan agar bantuan ini dimaksimalkan, dijaga dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Bantuan tersebut harus bisa digunakan oleh semua anggota, tidak boleh hanya pengurus saja sehingga manfaat mekanisasi yang digelontorkan pemerintah benar-benar mempercepat olah lahan, tanam, panen dan terjadi peningkatkan produksi serta efisiensi biaya usaha tani.

“Kami pantau betul alsintan kami di lapangan. Fungsional pengawal alsintan kami sudah sebar pastikan tidak ada lahan yang tidak tergarap padahal alat kami ada,” tegasnya.

Recent Posts

Menteri PU Pastikan 63 Lokasi Sekolah Rakyat Tahap IA Siap untuk Tahun Ajaran Baru 14 Juli 2025

MONITOR, Bekasi - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo memastikan dukungan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat…

26 menit yang lalu

Bulan Sabit Merah Indonesia Kembali Berangkatkan 6 Dokter Sepsialis ke Gaza

MONITOR, Jakarta - Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali mengirimkan Emergency Medical Team (EMT) ke-3…

2 jam yang lalu

Memperkuat Ekosistem SDM BUMN Menuju Kepemimpinan Adaptif, Jasa Marga dan Jasa Raharja Tandatangani MoU Talent Mobility

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan PT Jasa Raharja menegaskan komitmen sinergi…

4 jam yang lalu

DPR Soal Penghentian Aktivitas Sekolah di Kawasan Konservasi, Anak-anak Tak Boleh Kehilangan Hak Pendidikan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati menanggapi serius persoalan…

5 jam yang lalu

Capai 4,52 Juta Unit Usaha, Menperin Optimistis IKM Berkontribusi Percepat Dekarbonisasi Sektor Industri

MONITOR, Jakarta - Industri kecil dan menengah (IKM) memiliki peran strategis sebagai tulang punggung perekonomian…

7 jam yang lalu

Kemenag dan Kementerian ATR/BPN Sinergi dalam Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat kolaborasi lintas…

8 jam yang lalu