OPINI

Merdeka Belajar: Ciptakan Kemampuan Kreativitas dan Inovasi

Oleh: Suten Sumarten S.Pd*

Merdeka belajar artinya memberikan keleluasaan bagi siswa untuk berekspresi mengembangkan kreatifitas dan memilih pelajaran sesuai minat siswa. Tentu, bisa memakai sistem hybrid learning atau tidak, yang terpenting adalah masing-masing sekolah menemukan titik keseimbangan antara penggunaan teknologi dengan proses pembelajaran.

Merdeka Belajar merupakan pendekatan pendidikan yang memberikan kebebasan untuk melakukan inovasi-inovasi sesuai dengan minat dan bakat siswa.

Harus bedakan mendidik, pendidi dan terdidik adalah tiga hal yang terlihat sama, tetapi berbeda. Begitulah belajar dan mengajar. Mengajar bukan sekedar menerangkan atau menjelaskan semata. Mengajar adalah seni dan ilmu pengetahuan. Pembelajaran yang menyenangkan akan menggairahkan siswa, dan membuat mereka ingin mempelajari dunia.

Keinginan mempelajari dunia akan lahir gagasan yang berkembang menjadi ilmu pengetahuan jika dapat dibuktikan, hingga pada akhirnya dapat diyakini kebenarannya. Tentu, mengajar dengan nuansa nyaman akan lebih menyenangkan bagi guru maupun siswa.

Pembelajaran akan lebih nyaman, jika murid dapat berdiskusi dengan gurunya serta dapat belajar di luar kelas, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan sistem ranking yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua, karena setiap anak memiliki keunikan bakat dan kecerdasan yang berbeda.

Nantinya, akan terbentuk para pelajar yang siap kerja dan berkompeten, serta berbudi luhur di lingkungan masyarakat. Kondisi yang menyenangkan, aman, dan nyaman akan mengaktifkan bagian neo-cortex (otak berpikir) dan mengoptimalkan proses belajar mengajar serta meningkatkan kepecayaan diri anak. Suasana kelas yang kaku, penuh beban, guru yang kurang menyenangkan akan menurunkan fungsi otak anak dan anak tidak berpikir efektif, reaktif atau agresif.

Merdeka belajar adalah suasana belajar yang menyenangkan tanpa dibebani dengan pencapaian skor atau nilai tertentu.

Merdeka belajar bertujuan agar para guru, peserta didik, serta orang tua bisa mendapat suasana yang menyenangkan saat belajar. Merdeka belajar adalah proses pendidikan yang harus menciptakan suasana-suasana yang menyenangkan. Setiap anak yang dilahirkan pasti memiliki keistimewaan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

Di sinilah kita sebagai pendidik harus mampu menjadi teman belajar yang menyenangkan agar proses belajar anak benar-benar atas kesadaraannya sendiri dan merdeka atas pilihannya sehingga melahirkan siswa yang kreatifitasnya tinggi dan inovatif.

*Penulis merupakan Pegiat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) – Sumbawa

Recent Posts

Pertama di PTKIN, FK UIN Jakarta Kantongi Izin PPDS Obstetri dan Ginekologi

MONITOR, Jakarta - Fakultas Kedokteran (FK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali mencatatkan prestasi membanggakan menyusul…

10 menit yang lalu

Kemenag Rawat Toleransi dan Kerukunan lewat The Wonder Of Harmony

MONITOR, Jakarta - Toleransi, kerukunan, dan cinta kemanusiaan merupakan modal sosial bangsa yang harus terus…

1 jam yang lalu

Kemenag: Media Edukator Masyarakat, Katalisator Peningkatan Literasi Toleransi

MONITOR, Jakarta - Media memiliki peran strategis dalam membangun pemahaman masyarakat tentang pentingnya toleransi dan…

2 jam yang lalu

Kemenag Kaji Ulang Skema 12,5 Persen Amil Zakat

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) tengah mengkaji ulang ketentuan…

2 jam yang lalu

Kamboja Tangkap 106 WNI diduga Online Scam, Arzeti Dorong Pendampingan Bagi PMI

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina menyampaikan keprihatinan atas penangkapan 106 warga…

3 jam yang lalu

Soroti Temuan Mikroplastik di Air Hujan, DPR Minta Kemenkes Beri Penjelasan Ilmiah

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menanggapi hasil penelitian Badan…

3 jam yang lalu