MEGAPOLITAN

PKS Cium Aroma Agenda Politik Dibalik Interpelasi Formula E

MONITOR, Jakarta – Sebagai partai pengusung Anies Baswedan saat Pilkada Jakarta 2017 lalu, PKS dengan tegas menyatakan tidak setuju atas hak interpelasi dipakai untuk mempersoalkan kegiatan balapan Formula E.

PKS pun mencium adanya agenda politik dibalik penggunaan hak interpelasi tersebut. Sebab menurutnya, untuk meminta kejelasan soal Formula E tidak perlu sampai menggunakan hak interpelasi.

“Kami menciumnya ke arah sana. Untuk mempertanyakan soal Formula E, sebenarnya tak harus menggunakan hak interpelasi, tapi bisa melalui forum yang ada di Alat Kelengkapan Dewan (AKD), seperti rapat komisi dan rapat lainya di dewan,” ujar Sekertaris Fraksi PKS DPRD DKI Ahmad Yani, kepada MONITOR, Kamis (26/8).

Yani berpendapat, kalau perhelatan Formula E justru membawa dampak positif bagi warga Jakarta. Warga Jakarta bisa langsung merasakan manfaat dan keuntungan dimana sektor ekonomi di Jakarta akan kembali bergeliat terutama usaha, mikro, kecil, menengah (UMKM).

“Dengan digelarnya Formula E, sudah pasti banyak wisatawan domestik dan luar negeri yang datang ke Jakarta. Nah, ini tentunya akan membawa keuntungan dari sektor ekonomi,” terangnya.

Jadi ditegasnya, keliru kalau ada yang perpandangan perhelatan Formula E ini tidak membawa dampak positif bagi pergerakan ekonomi di Jakarta

“Justru dengan adanya Formula E manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” imbuhnya.

Senada dengan Yani, Ketua Komisi B DPRD DKI, Abdul Azis pun mengungkapkan rasa herannya, pasalnya, hanya gara-gara ingin menanyakan Formul E, rekan-rekannya sampai harus mengunakan hak interpelasi.

“Saya merasakannya tidak ada yang terhambat saat kami harus melakukan komunikasi dengan pihak eksekutif salah satunya dengan Pak Anies sebagai Gubernur Jakarta. Jadi buat apa interpelasi selama komunikasi dengan Pak Gubernur lancar,” jelasnya.

Anggota Fraksi PKS ini, menduga ada pihak-pihak yang mencoba menggangu harmonisasi antara DPRD DKI dan Pemprov DKI yang saat ini terjalin dengan baik.

“Perlu dicatat juga, perhelatan Formula E bisa membawa dampak positif yang luar biasa bagi Jakarta dimata dunia. Indonesia khususnya Jakarta yang selama ini dianggap monster menakutkan karena tingginya angka kasus Covid-19 ternyata bisa menggelar balapan mobil Formula E,” pungkasnya

Recent Posts

Pameran GJAW 2025 Pacu Penguatan Ekosistem Otomotif Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memperkuat fondasi industri otomotif sebagai sektor penggerak utama perekonomian…

8 jam yang lalu

Buka The 5th INCOILS 2025, Sekjen Kemenag Dorong Pascasarjana PTKIN Lahirkan Alumni Otoritatif

MONITOR, Yogyakarta - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, bersama Forum Direktur Pascasarjana…

9 jam yang lalu

Realisasi KMA Integrasi, Rektor UIN Jakarta Serahkan SK Pegawai Satuan Pendidikan

MONITOR, Jakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Asep Saepudin Jahar,…

10 jam yang lalu

Gelar Kemah Lintas Agama, Kemenag Perkuat Infrastruktur Sosial Lewat Peran Pemuda

MONITOR, Bogor - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengatakan, generasi muda merupakan infrastruktur sosial…

10 jam yang lalu

Kemenag Cetak Kader Penggerak Moderasi Beragama dan Ekoteologi

MONITOR, Jakarta - Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal berkomitmen mencetak…

12 jam yang lalu

UIN Ar-Raniry Konsolidasikan Gerak Cepat Pimpinan

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Retret Kepemimpinan 2025 pada…

15 jam yang lalu