PERBANKAN

Keren! BI Raih Penghargaan Regulator Sistemik dan Prudensial Terbaik

MONITOR, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mendapatkan penghargaan The Best Systemic and Prudential Regulator in Asia Pacific Award 2021 dari The Asian Banker.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan implementasi kebijakan makropudensial yang akomodatif dan tepat sasaran untuk menjaga stabilitas sistem keuangan serta memitigasi dampak pelemahan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

“Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dunia internasional atas kerja keras BI, bersama dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menavigasi perekonomian Indonesia di tengah kondisi luar biasa dari pandemi COVID-19,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menerima penghargaan dalam acara virtual The Asian Banker Leadership Achievement Awards 2021, Kamis (30/7).

Perry menyampaikan bahwa terdapat tiga hal penting yang dilakukan BI dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan, khususnya kebijakan makroprudensial, untuk memastikan stabilitas sistem keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi.

Pertama, implementasi kebijakan makroprudensial sebagai bagian integral dari bauran kebijakan bersama dengan kebijakan moneter dan sistem pembayaran. Kedua, mengadopsi kebijakan makroprudensial yang akomodatif.

Sedangkan kebijakan ketiga adalah melakukan koordinasi dan sinergi kebijakan makroprudensial dengan pemerintah serta otoritas terkait di dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

“Ke depan, fokus kebijakan makroprudensial diarahkan untuk mempercepat intermediasi keuangan guna mendukung dunia usaha dan pemulihan ekonomi,” ujarnya.

The Asian Banker memandang terdapat empat pencapaian BI dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Pertama, kemampuan BI mengimplementasikan bauran kebijakan, mencakup kebijakan makroprudensial yang akomodatif dan tepat sasaran terutama dalam merespons dampak pandemi COVID-19.

Kedua, selama 2020 Bl telah menurunkan BI7DRRR sebesar 125 bps dan menambah likuiditas di perbankan (quantitative easing) sebesar Rp740,7 triliun atau sekitar 4,8 persen dari PDB. Implementasi kebijakan makroprudensial diarahkan untuk memastikan terjaganya Iikuiditas perbankan guna mendukung pemulihan ekonomi, khususnya pembiayaan ekspor-impor, UMKM, dan sektor prioritas.

Ketiga, kebijakan makroprudensial Bl dinilai telah sukses dalam mengelola prosiklikalitas untuk menopang stabilitas sistem keuangan, dengan didukung oleh sektor perbankan yang tangguh.

Sedangkan yang keempat, The Asian Banker menilai BI berperan aktif dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan mengimplementasikan langkah-langkah kebijakan yang cepat, signifikan, inovatif, jelas dan sesuai tata kelola, terutama dalam penyediaan Iikuiditas melalui mekanisme burden sharing dengan pemerintah.

Adapun penghargaan tersebut merupakan penghargaan kedua dari The Asian Banker di bawah kepemimpinan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, setelah tahun lalu BI menerima penghargaan sebagai The Best Macroeconomic Regulator in Asia Pacific 2020.

Recent Posts

Memberi Makan dan Buka Lapangan Kerja, Menag Tegas MBG Program Mulia

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program mulia…

1 jam yang lalu

Sigmaphi Kritik Rencana Menkeu Pindahkan Uang Pemerintah Rp.200 Triliun ke Bank Himbara

MONITOR, Jakarta – Direktur Eksekutif Sigmaphi Indonesia, Muhammad Islam, merespons rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang…

2 jam yang lalu

Menag Dampingi Prabowo Terima GNB, Bahas Aspirasi Kebangsaan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Gerakan…

3 jam yang lalu

Beasiswa Maroko Siap Berangkat, Direktur Diktis Bagikan Pengalaman Pada 44 Mahasiswa Terpilih

MONITOR, Tangerang - Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Sahiron melepas 44 Siswa yang akan…

4 jam yang lalu

Operasi Berhasil, Relawan MER-C Selamatkan Remaja Gaza yang Terluka

MONITOR, Gaza - Relawan Emergency Medical Team (EMT) MER-C, dr. Eka Budhi Satyawardhana, SpBS., bersama…

5 jam yang lalu

Kaji Penggunaan SGLT2 Inhibitor untuk Pasien Gagal Jantung, Mahasiswi Kedokteran UPH Juara Pertama di Ajang JNM 2025

MONITOR, Jakarta - Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), gagal jantung kini menjadi salah satu penyakit kardiovaskular…

6 jam yang lalu