MONITOR, Jakarta – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan selama dua hari dirinya melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan industri pengolahan nikel.
“Betapa bahagianya saya karena sempat menyaksikan sejarah dimulainya Operasi Produksi Fasilitas HPAL (High Pressure Acid Leaching) untuk pertama kalinya di Indonesia yang terletak di Pulau Obi,” ungkap Luhut di lokasi kunjungan.
Saat mengunjungi perusahaan lainnya yakni PT IWIP, Luhut pun mengaku pernah mendatangi sektor kawasan industri Weda Bay ini ketika ground breaking. Ia pun bahagia karena nilai investasinya kini melesat.
“Saya merasa sangat bahagia sekarang ketika saya kembali berkunjung kesini karena ternyata nilai investasinya sudah lebih dari 5 miliar dolar dan akan menjadi 11 miliar dolar dalam waktu dekat,” ucap Luhut.
Untuk itu, ia pun tekankan kepada seluruh K/L yang terlibat disana tak terkecuali semua industri strategis yang mendatangkan nilai tambah bagi perekonomian negara seperti ini harus memiliki politeknik yang diperuntukkan bagi putra-putri daerah menikmati pendidikan yang berkualitas, sehingga kelak mereka bisa bekerja mengambil alih ilmu dan teknologi industri hilirisasi yang kini masih dipelajari dari pihak asing.
Dalam kunjungan itu, Luhut juga mengungkapkan bahwa hingga 2024 nanti, total pekerja di perusahaan ini akan mencapai 32 ribu orang. Dengan serapan tenaga kerja sebesar itu, menurutnya akan terbukti pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara adalah salah satu yang tidak terkontraksi meskipun pertumbuhan ekonomi nasional terkontraksi akibat pandemi.
“Ini berarti keberadaan industri hilirisasi mampu memberikan manfaat bagi daerah,” pungkasnya.
