Politikus Gerindra Fadli Zon
MONITOR, Jakarta – Munculnya pertanyaan memilih antara Al-Quran atau Pancasila dalam tes wawasan kebangsaan menuai polemik. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana, belum lama ini menjelaskan alasan dibalik munculnya poin pertanyaan tersebut.
Dikatakan Bima, bahwa alasan yang mendasari adanya pertanyaan itu lantaran hasil indeks moderasi bernegara (IMB-68) dan profiling jeblok. Bahkan ia menegaskan pertanyaan itu paling sering digunakan oleh teroris untuk merekrut calon-calon teroris.
Menyinggung alasan Kepala BKN, Politikus Gerindra Fadli Zon justru menilai upaya menghadap-hadapkan antara Al-Quran dan Pancasila merupakan bentuk penghinaan terhadap agama.
Bahkan Fadli Zon menyatakan langkah tersebut mempertentangan antara Al-Quran dengan Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
“Pertanyaan pilih Al Qur’an atau Pancasila jelas menghina agama sekaligus mempertentangkan Islam dan Pancasila,” kata Fadli Zon dalam laman Twitternya, Senin (21/6/2021).
Ia menegaskan modus yang dipakai TWK ini jelas merupakan teknik adu domba. Ia pun meminta agar dalang dibalik pembuatan soal TWK ini diusut.
“Cara-cara ini adalah teknik adu domba. Harus segera diusut dalangnya,” tegas Ketua BKSAP DPR RI ini.
MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri pembukaan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh…
MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon atau Cyber Islamic University…
MONITOR, Jakarta - Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) direncanakan akan digelar pada tanggal 27-29 September…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin, menanggapi rencana Pemerintah yang akan…
MONITOR, Makassar - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menekankan penyaluran Kredit Usaha Rakyat…
MONITOR, Jakarta - Polemik tunjangan DPR tengah mengemuka dan memicu respons beragam dari publik. Pengamat…