PERTANIAN

Kementan Dukung UMKM Pangan Lokal Kembangkan Bisnis Pangan Olahan

MONITOR, Bogor – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pangan olahan dalam upaya mengembangkan potensi pangan lokal.

Gayung pun bersambut. Langkah Kementan tersebut mendapat respon positif dari para pengusaha UMKM pangan lokal.

Salah satunya usaha pangan lokal yang dikembangkan Dian Veronika, yang berlokasi di daerah Katulampa Bogor Jawa Barat.

“Saya mengembangkan usaha ini sejak 2017. Dari awal saya sudah menggunakan tepung lokal dari singkong, yaitu tepung mocaf, karena selain kaya serat juga bebas gluten,” ujar Dian Veronika ditemui di rumahnya, Rabu (2/6/2021).

Upaya pengembangan pangan lokal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, agar UMKM pangan lokal terus berkembang.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya terus berusaha untuk membantu pengembangannya. Di Pasar Mitra Tani baik di Jakarta maupun di provinsi sudah terdapat gerai pangan lokal. Selain itu, untuk meningkatkan aksesibilitas pangan lokal juga didorong memalui pemasaran secara online bekerja sama dengan e-marketplace.

Kukis karya Dian Veronika ini diberi nama “Jeklin, cookies cakes breads”. Beberapa varian produk antara lain kukis Browmo aneka rasa seperti jahe gula aren, dark choco, jahe merah gula aren, kacang mede dan lainnya. Browmo ini kepanjangan dari Brownis Mocaf. Brownis yang bahan dasarnya dari tepung mocaf.

Menurut Dian, prospek produk olahan dari tepung mocaf cukup menjanjikan dan menguntungkan, karena konsumen sudah semakin sadar terhadap pangan lokal dan produk berkualitas.

“Saya pasarkan produk ini ke berbagai tempat di pasar modern (mall), juga secara online. Hasilnya lumayan bagus, apalagi sebelum ada pandemi. Ini menandakan konsumen menyukai produk olahan pangan lokal,” ujarnya.

Untuk memproduksi aneka pangan olahan, Dian yang mempekerjakan 3 pegawai bagian produksi dan 1orang pemasaran ini mengaku membeli tepung mocaf dari Bandung sebanyak 20 kg/minggu.

“Tepung mocaf inikan bahan bakunya dari singkong dan banyak terdapat di berbagai daerah. Jadi tidak sulit untuk dijadikan sebagai bahan baku tepung, terus diolah aneka makanan yang nikmat dan bercita rasa,” ujar Dian.

Menurut Dian, usahanya ke depan akan terus dikembangkan, apalagi produknya sudah mendapat sertifikat dari LPPOM MUI dan PIRT dari Dinas Kesehatan.

“Usaha ini kedepannya akan terus saya kembangkan. Bahkan saya ingin membuat produk kekinian seperti dessert box glutten free dari tepung mocaf” pungkas Dian Veronika yang pada tahun 2019 menjadi juara harapan 2 lomba olahan pangan lokal komersil.

Recent Posts

Sekjen DPD RI Melepas 96 ASN P3K Diklat Latsar Ke Rindam Jaya

MONITOR, Bogor - Sekretariat Jenderal DPD RI melepas 96 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja…

7 menit yang lalu

Berharap Tragedi Muzdalifah 2023 Tidak Terulang, Komnas Haji Optimis Penyelenggaraan Haji 2024 Lebih Baik

MONITOR, Jakarta - Komisi Nasional Haji (Komnas Haji) berharap Tragedi Muzdalifah yang terjadi pada penyelenggaraan…

36 menit yang lalu

Sri Mulyani Hadiri Peluncuran Peta Jalan Aksesi Indonesia di OECD dalam Ministerial

MONITOR, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan OECD Ministerial Council Meeting…

1 jam yang lalu

Kekekerasan di Sekolah Kedinasan Kembali Terjadi, Puskapdik Desak Reformasi Total Tata Kelola

MONITOR, Jakarta - Kekerasan di sekolah kedinasan kembali muncul hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Kekerasan…

3 jam yang lalu

Lestari Moerdijat: Gerakan Hidup Sehat Harus Dilakukan demi Masa Depan

MONITOR, Jakarta - Kebiasaan menerapkan pola hidup sehat harus menjadi kesadaran masyarakat dan gerakan bersama…

3 jam yang lalu

Tak Kenal Libur, Kementan Percepat Tanam dan Gerdal Wereng di Kulonprogo

MONITOR, Kulonprogo - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi melakukan kunjungan kerja ke…

3 jam yang lalu