PENDIDIKAN

Budaya dan Kuliner Khas Indonesia Diangkat oleh Radio Nasional Prancis Beur FM

MONITOR, Paris –  Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, Prancis berkesempatan hadir dalam wawancara khusus di salah satu stasiun radio ternama Prancis yang bernama Beur FM. Radio tersebut memiliki jaringan frekuensi di Marseille, Toulouse dan 27 kota-kota besar lainnya di Prancis. 

Pada kesempatan kali ini, Atdikbud KBRI Paris, Warsito, datang ke stasiun radio Beur.fm untuk diwawancarai sehubungan ragam kebudayaan di Indonesia. Wawancara yang terbagi kedalam tiga sesi dengan berdurasi masing-masing 15 menit itu dipandu oleh jurnalis senior Prancis, Manuel Mariani.

Sesi pertama membahas budaya Indonesia secara umum, mulai dari kuliner hingga arsitektur. Atase Warsito menjawab pertanyaan mengenai ragam arsitektur unik pada masjid di Indonesia.

“Ini dikarenakan setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khasnya masing-masing, seperti Masjid Cheng Ho di Surabaya yang memiliki gaya arsitektur Muslim Tiongkok yang dilengkapi dengan pagoda dua tingkat di bagian tengah. Lalu Masjid Raya Sumatra Barat yang memiliki arsitektur khas daerah Minangkabau, atau Masjid Rahmatan Lil’Alamin di Indramayu dengan arsitekturnya yang sangat megah dan kokoh,” jelas Warsito.

Pada sesi kedua, dibahas mengenai budaya kuliner khas Indonesia, termasuk hidangan khas pada bulan Ramadhan. Diskusi membahas hidangan pembuka, selain tentunya menyampaikan berbuka dengan kurma, Atase Warsito juga memperkenalkan hidangan kolak.

“Kolak ini hidangan dengan bahan dasar santan yang dicampur dengan gula aren, vanila, daun pandan, dan diisi dengan irisan pisang, ubi dan juga labu,” terangnya.

“Selain itu, ada Es Pisang Ijo, yang merupakan jajan yang sering kita jumpai pada saat menjelang buka puasa,” lanjutnya ketika menjawab pertanyaan Manuel yang menanyakan salah satu jajanan terkenal yang berasal dari Provinsi Jawa Barat yakni Es Cendol.

Kemudian di sesi terakhir, Manuel menanyakan makanan utama yang disantap pada saat Hari Raya Idul Fitri.

“Beberapa makanan utama yang sering dikonsumsi oleh warga Indonesia misalnya rendang dan sate, keduanya hidangan yang sudah dikenal oleh masyarakat dunia. Ada lagi ketupat, opor ayam, nasi lemang, dan lain-lain,” ucap Warsito sembari menyampaikan beberapa contoh makanan yang identik disajikan saat perayaan Idul Fitri.

Pada kesempatan ini, Atdikbud Warsito berharap agar budaya Indonesia dapat lebih dikenal oleh dunia internasional, khususnya di Prancis. Sebagai informasi, Beur FM berdiri sejak tahun 1992, sebagai stasiun radio tematik independen pertama di Prancis.

Dari 118 ribu lebih pendengar Beur FM, sebanyak 70 persen berusia antara 25 dan 45 tahun. Beur FM diposisikan sebagai media sekuler dan multikultural dengan tema utama seperti budaya, kesehatan, gastronomi, dan musik.

Recent Posts

Pemuda Muhammadiyah Dorong Penguatan Perlindungan Hukum bagi Pekerja Migran Melalui Revisi UU Perlindungan PMI

MONITOR, Jakarta - Perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi perhatian penting di tengah…

1 menit yang lalu

JPPI: Guru Madrasah Jangan Dipandang Sebelah Mata, Dibutuhkan Satu Sistem Tata Kelola Guru

MONITOR, Jakarta - Pada momentum hari guru nasional 2024, JPPI merasa penting untuk menyoroti secara…

31 menit yang lalu

Menag RI dan Menhaj Saudi Bertemu di Masjidil Haram, Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab…

43 menit yang lalu

Tanggapi Usulan KPU dan Bawaslu Jadi Ad Hoc, DPR: Evaluasi Harus

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin menanggapi adanya usulan…

4 jam yang lalu

Gelar Rakor di Jeddah, Menag: Persiapkan Pelaksanaan Haji 2025

MONITOR, Jakarta - Menag Nasaruddin Umar hari ini, Minggu (24/11/2024), menggelar Rapat Koordinasi di Kantor…

6 jam yang lalu

Live Streaming Ipswich Town vs Manchester United, Sekarang!

MONITOR, Jakarta - Berikut jadwal sepakbola malam ini menyajikan laga menarik antara Ipswich Town bertemu…

13 jam yang lalu