PERTANIAN

Kementan dan LIPI Kembangkan Vaksin Rekombinan Penyakit Jembrana

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) akan segera mengembangkan vaksin rekombinan untuk penyakit jembrana. Pusvetma nantinya akan bekerjasama dengan Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Kepala Pusvetma, Agung Suganda bersama tim mengunjungi langsung Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, kunjungan ini untuk membahas detail soal pengembangan vaksin rekombinan untuk penyakit jembrana ini.

“Kami berdiskusi dengan rencana lebih lanjut mengenai kerja sama antara Pusvetma dengan LIPI soal pengembangan vaksin rekombinan penyakit jembrana,” kata Agung.

Sebagai informasi, penyakit jembrana adalah penyakit yang hanya menyerang sapi Bali, namun angka kesakitan yang diderita cukup tinggi. Pengendalian penyakit tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan melakukan vaksinasi.

Pusvetma sejatinya telah memproduksi vaksin untuk penyakit jembrana, yaitu vaksin JD Vet. Namun, metode pembuatan vaksin JD Vet masih dilakukan dengan cara konvensional, yaitu menggunakan bahan baku limpa sapi.

Demi menjawab tuntutan animal welfare, maka penggunaan vaksin jembrana konvensional dengan memanfaatkan limpa sapi itu perlu dicari alternatif lain, yaitu dengan vaksin menggunakan teknologi rekombinan.

“Saya kira vaksin jembrana rekombinan ini bisa menjadi salah satu alternatifnya untuk menghindari cara konvensional,” imbuh Agung.

Lebih lanjut, ia berharap langkah kerja sama ini bisa menjadi awal pemanfaatan hasil penelitian di LIPI untuk Pusvetma, demi kepentingan kesehatan ternak di Indonesia. Karena, utamanya akan berujung pada pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia.

“Semoga kerjasama ini dapat berlangsung dan memperoleh hasil maksimal bagi kedua belah pihak dan bagi bangsa Indonesia,” tutur Agung.

Peneliti Senior Pusat Penelitian Bioteknoligi LIPI, Endang Tri Margawati menyambut baik kerja sama pemanfaatan hasil penelitian LIPI ini. Karena riset vaksin jembrana rekombinan yang dilakukan pihaknya akan menjadi penelitian penting yang dikerjakan bersama tim.

“Karena bagi peneliti, pemanfaatan hasil penelitiannya untuk masyarakat lebih luas tentu merupakan salah satu tujuan utama dibuatnya penelitian,” kata Endang.

Recent Posts

Tiga Jurnal UIN Bandung Raih Peringkat SJR dan Quartile 2024

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung kembali mencatatkan prestasi internasional.…

5 jam yang lalu

Kaskoopsud II Hadiri Panen Raya Padi Serentak di Bone

MONITOR, Makassar - Kepala Staf Komando Operasi Udara II Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S.Sos.,…

7 jam yang lalu

Wapres Gibran Tinjau Pengaturan Lalu Lintas Arus Balik Idulfitri 2025 di JMTC

MONITOR, Bekasi - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Menteri Badan Usaha…

11 jam yang lalu

Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+5 Libur Idulfitri 2025, 63,4 Persen Kembali ke Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.454.010 kendaraan kembali ke wilayah…

12 jam yang lalu

Hadiri Panen Raya Bersama Prabowo, Prof Rokhmin: Kita Harus Pastikan Petani Sejahtera

MONITOR, Majalengka - Kementerian Pertanian bersama Kabinet Merah Putih menggelar Panen Raya Padi Serentak di…

15 jam yang lalu

DPR Inisiasi Resolusi Darurat Terkait Myanmar di Sidang Forum Parlemen Dunia

MONITOR, Jakarta - Delegasi DPR RI menyampaikan kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar…

16 jam yang lalu