PENDIDIKAN

Kemenag Rancang Penguatan Kompetensi Dosen Pemula

MONITOR, Jakarta – Dalam rangka meningkatkan mutu proses pendidikan, Kementerian Agama sedang menggodog Program Penguatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP).

“Program PKDP dirancang dapat membentuk kualitas dosen agar mumpuni dalam melakukan tugas utamanya, yakni mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” tutur Direktur Diktis, Suyitno, Selasa (30/3/2021).

Suyitno ingin agar dosen PTKI mempunyai kecakapan mengajar dan kualifikasi akademik yang baik.

“Sebagai dosen seyogyanya mempunyai kompetensi pendidik agar menghasilkan mahasiswa yang berprestasi,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Kasubdit Ketenagaan Diktis, Mamat S. Burhanuddin pada kegiatan pendampingan implementasi peningkatan kompetensi dosen pemula, Serpong (27/3).

“Ini merupakan program penguatan kompetensi dosen pemula dalam bentuk orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di PTKI masing-masing.” katanya

Mamat menyampaikan bawah program ini diharapkan dapat membentuk dosen menjadi profesional serta maksimal dalam mengembangkan kepribadian dan ketrampilan.

“Ada tiga tujuan utama program ini. Pertama, Membimbing dosen pemula agar dapat beradaptasi dengan iklim kerja dan nilai budaya kerja pada PTKI. Kedua, Membantu dosen pemula agar mampu melaksanakan pekerjaanmya sebagai dosen profesional di PTKI. Ketiga, Membantu dosen pemula agar dapat melaksanakan tugas utamanya sebagai tenaga pendidik profesional di perguruan tinggi sebagaimana termaktub dalam Tridharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya

Ia menekankan bahwa sasaran program ini untuk dosen pemula

“Sasaran program ini adalah dosen pemula. Selain karena untuk membekali perangkat teori dan praktek pedagogik sejak dini juga mengurangi kesenjangan kemampuan para dosen yang sebagian besar tidak berasal dari program studi ilmu pendidikan. Banyak dosen minim pengetahuan tentang metodologi dan strategi pembelajaran, padahal mereka akan menerima tugas sebagai seorang pendidik di lembaga pendidikan,” ungkap Mamat.

Kasi pengembangan profesi, Umu Shofiyah menambahkan bahwa dengan program ini dosen memahami tugas dan fungsinya sesuai amanah UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

“Selain ingin membentuk dosen profesional, program ini akan memperkuat pemahaman moderasi beragama dan kebangsaan di lingkungan PTKI, baik negeri maupun swasta,” ungkapnya.

Umu berkeyakinan bahwa dengan program ini standar kemampuan dosen akan lebih baik.

Recent Posts

Kemendikdasmen Gandeng Semua Mitra Pendidikan untuk Implementasi Program Prioritas

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam…

6 jam yang lalu

Kapal Phinisi Swasembada Pangan Jadi Sorotan di Karnaval HUT ke-80 RI

MONITOR, Jakarta - Kapal phinisi Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)…

7 jam yang lalu

Direktur PTKI Kunjungi Posko KKN Nusantara di Kulon Progo, Soroti Program Kampung Harmoni

MONITOR, Yogyakarta - Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama…

9 jam yang lalu

H-2 s.d Hari H Periode Libur Hari Kemerdekaan RI, Jasa Marga Catat 439 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyampaikan sebanyak 439.569 kendaraan meninggalkan…

9 jam yang lalu

80 Tahun Kemerdekaan RI sebagai Momentum Memperkuat Kerukunan dalam Bingkai Ekoteologi

MONITOR, Jakarta - Memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-80 menjadi momen mempererat kerukunan antar umat…

14 jam yang lalu

Momen Menteri Maman Ajak UMKM Melesat Lewat Karnaval HUT Ke-80 RI

MONITOR, Jakarta - Sorakan warga, gemerlap cahaya, dan aneka mobil hias dari berbagai kementerian dan…

14 jam yang lalu