HANKAM

Pusdikkav Pertahankan Tradisi Berkuda di Tengah Gempuran Alutsista Modern

MONITOR, Jakarta – Komandan Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) Pussenkav Kodiklatad, Brigjen TNI Taufik Budi Santoso, mengungkapkan bahwa pihaknya masih mempertahankan tradisi pelatihan berkuda meski di tengah maraknya alutsista modern.

“Bahwa sejarah Kavaleri terbentuk dulu itu dimulai dari pasukan berkuda sehingga kita masih menjaga itu dan saya yakin ke depan pada beberapa momen kuda ini masih akan sangat dibutuhkan,” ungkapnya kepada wartawan di arena latihan berkuda Pusdikkav Pussenkav Kodiklatad di Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/3/2021).

Taufik menyampaikan, tidak semua medan di Indonesia ini dapat dilalui oleh tank ataupun kendaraan lainnya, tetapi kuda bisa melakukannya. Sehingga, menurut Taufik, kuda akan sangat membantu nantinya.

“Apa yang kita punya ini tetap akan kita pertahankan dan semua jenis pendidikan itu harus melalui pelatihan berkuda, selain kita menjaga sejarah yang kita miliki itu,” ujarnya.

Taufik mengatakan, semua siswa yang menempuh pendidikan di Pusdikkav, mulai dari Bintara, Tamtama hingga Perwira, semuanya harus melalui pendidikan menunggang kuda.

“Karena tidak mungkin tiba-tiba bisa jago nunggang kuda. Ada tahapan-tahapannya,” katanya.

Selain manusianya, lanjut Taufik, kuda-kuda yang ada juga dilatih menjadi kuda militer. Taufik mengungkapkan, ada klasifikasinya dan itu harus melalui tahapan, yang disebut dengan Remonte.

“Kuda tidak lulus ya nanti diulang lagi di tahapan berikutnya. Karena sebelum dipakai sebagai kuda militer mereka harus benar-benar diyakinkan bahwa kuda ini benar-benar bisa dikendalikan dan bisa mendukung tugas,” ungkapnya.

“Kuda militer harus memilki klasifikasi harus bisa berenang, tidak takut dengan api, tidak takut dengan letusan, bisa tiarap bareng-bareng dengan penunggangnya untuk melindungi kuda dan penunggangnya. Dan mereka harus paham bahwa daerah yang dihadapi bukan daerah yang aman-aman saja,” ujar Taufik menambahkan.

Recent Posts

Kemenag: Sepuluh Tahun Hari Santri Merupakan Bukti Pengakuan Negara

MONITOR, Jakarta - Peringatan Hari Santri 2025 menandai satu dasawarsa sejak pertama kali ditetapkan pemerintah…

4 jam yang lalu

Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan Delapan Hari Cuti Bersama 2026

MONITOR, Jakarta - Pemerintah menetapkan 17 hari libur nasional dan delapan hari cuti bersama untuk…

12 jam yang lalu

BKSAP DPR Dorong Indonesia untuk Pimpin Upaya Global Hentikan Genosida di Gaza

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri menyatakan keprihatinan mendalam…

13 jam yang lalu

Kementerian UMKM Fasilitasi Usaha Menengah di Jateng untuk Memasuki Pasar Modal

MONITOR, Jawa Tengah - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memperluas peluang bagi para…

14 jam yang lalu

DPR Dorong Penguatan LPSK Lewat RUU PSK, Banyak Kasus Terhambat karena Perlindungan Lemah

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XIII DPR RI Pangeran Khairul Saleh menegaskan pembahasan Revisi Undang-Undang…

15 jam yang lalu

Kemenperin Kembali Gelar Penghargaan RINTEK 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mengakselerasi penerapan transformasi industri 4.0 di sektor manufaktur agar…

16 jam yang lalu