Kamis, 25 April, 2024

PP Muhammadiyah: Sosialisasi Dampak Positif Vaksin Covid-19 Harus Masif

MONITOR, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Rifky Hermiansyah mengatakan perlu adanya sosialisasi yang masif terkait dampak positif vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Pasalnya, Masih banyak kekhawatiran di masyarakat terkait dengan vaksinasi.

“Perlunya adanya sosialisasi dan masih perlu adanya usaha-usaha masif tentang vaksinasi untuk memberi wawasan kepada masyarakat indonesia agar tidak takut untuk divaksinasi dan juga agar mengetahui dampak positif dari vaksinasi,” ucapnya dalam diskusi online yang diselenggarakan oleh Lingkaran Studi Indonesia di Jakarta, Sabtu (14/3).

Selain itu, Rifky pun mengimbau kepada masyarakat agar percaya dan yakin upaya yang dilakukan oleh pemerintah terkait vaksinasi merupakan cara yang terbaik untuk menyelesaikan pandemi covid.

“Kita harus percaya dan yakin apa yang dilakukan pemerintah dan dunia ialah kesepakatan yang harus kita ikuti dan kita jalankan, ini merupakan solusi menyelesaikan masalah covid-19 yang ada di dunia,” paparnya.

- Advertisement -

Terkait banyaknya kelompok pro dan kontra, lanjut Rifky, menurut kelompok yang pro vaksinasi merupakan solusi dan yang kontra menilai vaksinasi bukan solusi dari penyelesain covid-19.

Jadi itulah fungsi sosialisasi atau usaha-usaha yang masif tadi agar kelompok yang kontra tadi menjadi kelompok yang pro supaya masyarakat tidak takut untuk divaksinasi.

Kendati demikian, Rifky nenyarankan, vaksinasi harus didukung dan diawasi oleh sumber daya yang kuat dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.

Karena apa, banyak didaerah masyarakat yang ada dilapisan bawah dan masyarakat yang sudah lansia tidak mendapatkan akses itu dan kesulitan mendapatkan informasi, ketika diakses menggunakan internet ternyata kuota vaksinasi didaerah tersebut sudah habis atau sudah terpenuhi kuotanya. Jangan sampai pemerintah keenakan sendirian karena tanpa pengawasan yang kuat dari instansi yang terkait,” katanya.

Di momen yang sama, perwakilan narasumber dari tenaga medis sekaligus Radioterapi RSCM FK Universitas Indonesia dr. Mikhael Sinaga mengimbau agar masyarakat tidak takut untuk divaksin. Pasalnya, Semakin banyak orang yang tervaksinasi, kemampuan penularan penyakit menjadi semakin terbatas dan menciptakan herd atau indirect immunity.

“Herd immunity melindungi populasi yang tidak bisa menerima vaksin misalnya bayi, orang dengan ganguan daya tahan tubuh, dan orang yang alergi terhadap vaksin,” jelasnya.

Selanjutnya, kata dr. Mikhael, cara kerja vaksin adalah dengan cara melatih sistem imun untuk melawan pathogen seperti virus atau bakteri, sehingga, pada saat seseorang terpapar virus atau bakteri sistem imun sudah siap mencegah pathogen tersebut.

“Imunitas bisa terbentuk setelah 28 hari setelah divaksin, bisa saja ketika sudah divaksin dan belum menncapai 28 hari,” tambahnya

Oleh karena itu, kata dr. Mikhael, vaksinasi merupakan salah satu senjata terbaik saat ini untuk melawan covid-19 .

“Ketika kita ingin berperang kita harus memiliki senjata untuk melwan musuh, begitu juga dengan covid-19, senjata untuk melawannya adalah dengan vaksinasi dan juga tetep mematuhi protokol kesehatan dan 3M mencuci tangan, memakai masker, dan menjauhi kerumunan,” paparnya.

Sementara, Pengamat Ekonomi sekaligus Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Surya Vandiantara menilai dari sisi ekonomi, menurutnya, program vaksinasi merupakan kunci memperbaiki pertumbuhan perekonomian indonesia.

“Program vaksinasi memberikan harapan bagi dunia usaha bahwa pandemi akan segera selesai, sehingga proses produksi bisa segera dimulai untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Program vaksinasi harus segera dilaksanakan dan distribusi vaksin harus segera sampai di masyarakat agar perekonomian dibawah dapat lebih cepat membaik,” tutupnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER