GAYA HIDUP

Tik Talk Bahas Tanaman Hias, Ini Tips dan Trik Dari Pebisnis Milenial

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Biro Humas dan Informasi Publik menyelenggarakan Tik Talk episode Bisnis Tanaman Hias di House Of Tani lantai 1 Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA), Jumat, 12 Maret 2021. Acara ini dimeriahkan dengan pameran bunga krisan yang dikelola oleh para pebisnis muda pertanian nasional.

Dalam kesempatan ini, pecinta tanaman hias sekaligus Owner The Jungle Green House, Jesslyn Lim mengatakan bahwa bisnis tanaman hias merupakan bisnis strategis yang menguntungkan. Apalagi, bisnis ini sangat mudah dilakukan karena bisa menggunakan lahan sempit seperti halaman dan pekarangan rumah.

“Sebelum menjejaki bisnis tanaman hias yang sekarang ini. Dulu saya memulainya dari pot seluas 4 meter. Kemudian saya tekuni dan bertambah menjadi 100 pot. Entah kenapa setiap hari terus bertambah dan sekarang jadi full. Seiring berjalannya waktu. saya posting lalu temen-temen tertarik. Dan akhirnya saya jualan,” kata Jesslyn, Jumat pagi.

Jesslyn mengatakan, investasi pada tanaman hias adalah investasi yang sangat tepat, mengingat penggemar produk hortikultura ini tersebar di seluruh antero dunia. Tidak ada kata rugi jika bisnis ini dilakukan secara baik dan benar.

“Apalagi sekarang ini lagi musim tanaman varigata yang sedang naik naiknya. Istilahnya, tanaman ini adalah tanaman corak berduit. Bahkan harganya bisa sampai puluhan juta. Karena itu saya sudah tidak beli barang-barang branded karena semuanya saya investasikan ke tanaman hias,” katanya.

Ketua Kelompok Tani Mandiri Cianjur, Jana Rojana mengatakan, bisnis tanaman hias tidak akan pernah surut selama di dunia ini masih di huni makhluk hidup. Bisnis ini bahkan bisa berkembang lebih besar sering kehadiran varietas cantik dan memiliki nilai jual yang sangat mahal.

“Selama pandemi imi untuk bunga potong memang mengalami penurunan. Tapi saya bilang, bisnis bunga itu selama ada manusia hidup maka akan tetap hidup. Karena itu saya menikmati dan mencintai menjadi penjual dan perawat tanaman hias,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Ekonomi IPB, Profesor Muhammad Firdaus mendorong agar pebisnis muda tanaman hias Indonesia terus meningkatkan kualitas jual, sehingga mampu berbicara banyak dalam pusaran ekspor global. Ia yakin, semua varietas nasional tidak kalah menarik dari bunga-bunga yang ada di Eropa.

“Kalau kita lihat data kita, memang belum pernah muncul sebagai eksportir tapi juga bukan importir. selama ini kam tanaman hias masih dikuasi belanda. Nah harusnya kita juga bisa karena tanaman nasional tak kalah bagusnya dengan global,” tutupnya.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa saat ini Kementan memiliki fasikitas balai peneliti tanaman hias di Cianjur yang bisa diakses oleh semua kalangan, termasuk para pengusaha muda untuk menambah pengetahuan dan kemampuan.

“Bahkan kita punya program inkubasi Yess sebagai program pemerintah dalam memfasilitasi generasi muda untuk jadi entrepreneur. Silahkan di akses secara baik dan maksimal,” tutupnya.

Recent Posts

PP Fatayat NU Bekali Kader Grassroot dengan Literasi Keuangan Syariah

MONITOR, Sukabumi - Pimpinan Pusat Fatayat NU menggelar sosialisasi literasi keuangan syariah bersama para kader…

36 menit yang lalu

Job Fair Ricuh, DPR: Cerminan Mendesaknya Kebutuhan Rakyat Terhadap Pekerjaan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menanggapi kericuhan yang terjadi dalam acara…

60 menit yang lalu

DPR Nilai Usul Usia Pensiun ASN Jadi 70 Tahun Ganggu Peremajaan SDM Aparatur Negara

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR Ahmad Irawan mengkritik usulan batas usia pensiun aparatur…

1 jam yang lalu

Menteri UMKM Sebut Entrepreneur Hub Terpadu Perkuat Ekosistem Kewirausahaan

MONITOR, Kalbar - Menteri Usaha, Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut program Entrepreneur…

2 jam yang lalu

Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2, Jasa Marga Percepat Evakuasi dan Pengaturan Lalu Lintas di Lokasi

MONITOR, Bogor - Kecelakaan terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, KM 41+400 Ruas Tol…

4 jam yang lalu

MITI: Longsor Tambang Batu Alam Gunung Kuda Cirebon Akibat Kelalaian Sistematis

MONITOR, Jakarta - Peneliti Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Budi Heru Santosa menilai kecelakaan…

5 jam yang lalu