MONITOR, Jakarta – Sebagai generasi penerus bangsa, mengasah kemampuan diri perlu dilakukan agar dapat memiliki kapabilitas yang unggul dan berdaya saing.
IndiHome sebagai layanan fixed broadband milik PT Telkom Indonesia (persero) Tbk (Telkom), berupaya mendukung proses pengembangan diri para generasi muda, khususnya dunia bisnis di era digital.
Meskipun di situasi pandemi saat ini, IndiHome menyediakan ruang bagi mahasiswa jenjang Sarjana (S1) untuk mengeksplorasi bisnis dan ide-ide modern melalui kompetisi The 1st IndiHome Business Case Competition (IBCC) bagi mahasiswa se-Jabodetabek dan Banten.
Direktur Consumer Service Telkom, FM Venusiana R telah mengumumkan Noobtastic (rank score 86.33) dari Universitas Indonesia sebagai pemenang The 1st IndiHome Business Case Competition, yang merupakan sebuah kompetisi berbasis studi kasus mahasiwa yang telah diselenggarakan sejak 5 Oktober 2020 lalu. Program ini berhasil mengajak 476 tim dengan beranggotakan 3 orang dari berbagai universitas terkemuka di wilayah Jabodetabek dan Banten.
Melihat antusias yang tinggi dari mahasiswa, E. Kurniawan selaku Vice President Marketing Management Telkom menjelaskan, program IBCC akan diselenggarakan secara rutin setiap tahun dan skalanya akan diperluas secara nasional.
Harapannya, program IBCC dapat dirasakan tak hanya di wilayah perkotaan Jabodetabek saja, tapi generasi muda yang di daerah-daerah lain juga bisa merasakan manfaat ikut acara IBCC ini.
“Melalui kompetisi pendidikan IBCC, internet cepat IndiHome mengajak mahasiswa untuk mengasah kemampuan berpikir dengan cara baru yang menyukseskan digitalisasi ekonomi Indonesia. Kami berharap, para generasi muda dapat semangat untuk maju terus dunia pendidikan bersama IndiHome dan mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih maju,” jelas E. Kurniawan.
Dari ratusan ide inovatif yang masuk dalam kompetisi, dewan juri penyisihan yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA; Dr. Muhammad Subhan Iswahyudi, M.Eng; dan Dr. Dina Dellyana., S.Farm., Apt., MBA., CBAP telah memilih dan memutuskan 15 tim peserta terbaik yang masuk dalam babak final.
Lima belas tim yang masuk dalam babak final IBCC adalah Depok Consulting Group (Universitas Indonesia), WAW TEAM (Universitas Bina Nusantara), Nicoleta (Universitas Tarumanagara), Sarasvati (Universitas Bina Nusantara), Baby Dogge (Universitas Prasetiya Mulya), Kriss (Universitas Bina Nusantara), EasyPeacy (Universitas Indonesia), Leviosa (Universitas Indonesia), Agile (Universitas Bina Nusantara), Hoste (Institut Pertanian Bogor), IDEAS (Universitas Bina Nusantara), Noobtastic (Universitas Indonesia), ELEAZER (Universitas Pelita Harapan), Wallstreet (Universitas Indonesia), dan Puntenization (Universitas Bina Nusantara).
Semua tim yang lolos ke babak final menjalani rangkaian penilaian yang terdiri dari sesi presentasi selama maksimal 5 menit dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh dewan juri final. Adpun yang menjadi tim penilai di babak final antara lain Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo; Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA; Teuku Muda Nanta, M.Eng – Executive Vice President Telkom Regional II; dan Dr. Jemy Vestius Confido – Senior General Manager Telkom Corporate University.
Pada babak final yang diselenggarakan pada 16 Februari 2021, lima belas tim yang terpilih diseleksi kembali oleh dewan juri. Kategori penilian ditinjau dari berbagai poin, yaitu dari cara sebuah tim dalam mengeksplorasi masalah, ketepatan penerapan metodologi, kedalaman analisis, serta tingkat urgensi dan seberapa aplikatif solusi yang diberikan.
Juara pertama diraih oleh Noobtastic (rank score 86.33) dari Universitas Indonesia yang beranggotakan Kenny Anderson, Dharma Saputra, dan Sauqi Malikal Mahira. Pemenang mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp10.000.000 dan sertifikat.
Juara kedua diraih oleh Baby Dogge (rank score 81.33) dari Universitas Prasetiya Mulya dengan anggota tim Maria Chrisanti, Alexandra Daniella, dan Clarissa Joewono. Mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp7.000.000 dan sertifikat. Juara ketiga diraih oleh Wallstreet (rank score 79.33) dari Universitas Indonesia, dengan anggota tim Ruthana Bitia, Belinda Azzahra, dan Fransiskus Ryan Satya. Mendapat uang tunai sebesar Rp5.000.000 dan sertifikat.
Untuk juara favorit yang dipilih berdasarkan like terbanyak di Instagram, diraih oleh Nicoleta dari Universitas Tarumanegara dengan anggota tim Velecia Apriana, Romeyna Willim, dan Dania Arfilla. Mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp2.000.000.
Juara favorit kedua diraih oleh WAW TEAM dari Universitas Bina Nusantara dengan anggota tim Daniel Anthony, Shan Metta Nata, dan Venessia. Mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp1.000.000.
“Kami mengapresiasi antusiasme seluruh peserta yang telah mengikuti kompetisi ini. Harapannya, para peserta dapat terus mengasah ide-ide bisnisnya dengan memanfaatkan internet stabil dari IndiHome agar dapat memajukan bangsa Indonesia,” ujar Teuku Muda Nanta, Executive Vice President Telkom Regional II yang juga hadir di acara puncak final The 1st IndiHome Business Case Competition.
Informasi lebih lanjut terkait Kompetisi The 1st IndiHome Business Case Competition dapat mengunjungi www.indihome.co.id/ibcc.
MONITOR, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat penangkapan bagi…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin…
MONITOR, Jakarta - Perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi perhatian penting di tengah…
MONITOR, Jakarta - Pada momentum hari guru nasional 2024, JPPI merasa penting untuk menyoroti secara…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin menanggapi adanya usulan…