PERTANIAN

Kementan Terus Pantau Stabilitas Pasokan dan Harga Kedelai

MONITOR, Brebes – Upaya Kementerian Pertanian dalam mendorong stabilisasi pasokan dan harga kedelai terus dilakukan dengan memantau operasi pasar kedelai di Primkopti Brebes Sengkuyung, Jawa Tengah, kamis (04/02/2021).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut bahwa upaya tersebut dilakukan untuk mendekatkan distribusi kedelai agar dapat menopang pengrajin tahu tempe yang dalam satu bulan terakhir mengalami permasalahan kenaikan harga.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi menegaskan upaya jangka pendek dalam mendorong stabilisasi pasokan dan harga dilakukan dengan mekanisme penyaluran langsung dari importir ke Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) di Pulau Jawa.

Melanjutkan Gerakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Kedelai yang telah dilakukan di beberapa wilayah Pulau Jawa sebelumnya, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Risfaheri terus mengawal gerakan stabilitas kedelai ini serta memastikan bahwa di semua wilayah, harga yang sampai kepada pengrajin tahu dan tempe adalah Rp 8.500/kg.

“Upaya jangka pendek ini kita terus kawal, agar pengrajin tahu tempe dapat terus berproduksi dan konsumen juga mendapatkan harga tahu tempe tidak terlalu mahal” ungkap Risfaheri pada saat Gerakan Stabilitas Kedelai di Primkopti Kab. Brebes Sengkayung, Jawa Tengah, Kamis (04/02/2021).

Diapun berharap upaya stabilisasi pasokan dan harga kedelai dengan mekanisme pasokan kedelai langsung dari importir ke pengerajin tempe tahu melalui Gakoptindo, dapat sama-sama menguntungkan baik importir, gakoptindo maupun pengrajin.

“Tentunya kedepan produksi dalam negeri akan terus ditingkatkan. Sehingga akan mengurangi ketergantungan kita dan produksi tahu tempe tidak terganggu fluktuasi harga kedelai impor” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PUSKOPTI Jateng Sutrisno Supriyantoro yang berharap kedepannya pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya agar kondisi harga kedelai stabil kembali dan ditindaklanjuti dengan swasembada kedelai.

Pada kesempatan yang sama, Pengrajin Unit Pasar Batang Endang Sumiyati mengungkapkan sangat senang dengan adanya operasi pasar kedelai. Dia berharap kedelai yang diterima berkualitas baik dengan harga yang lebih murah dibanding harga pasar. “Semoga dengan adanya Gerakan Stabilitas Kedelai ini harga kedelai yang tinggi di pasaran juga ikut turun” harapnya.

Pengrajin Tempe Kelompok Gandasuli Brebes Sabar juga berharap harga kedelai kembali stabil, tidak hanya saat adanya gerakan stabilitas kedelai saja, namun akan kembali stabil kedepannya.

Recent Posts

DPR Minta KPI Setop Program Xpose Trans7 Buntut Tayangan yang Lecehkan Pesantren

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mengecam tayangan program Xpose di…

3 jam yang lalu

MPS dan Biwali Datangi KPID Banten, Kiai Matin Desak Izin Siaran Trans7 Dicabut

MONITOR, Banten - Majelis Pesantren Salafi (MPS) dan Bintang Sembilan Wali (Biwali) datang ke Komisi…

4 jam yang lalu

KN. Tanjung Datu-301 Kenalkan Wawasan Kemaritiman Kepada Pelajar

MONITOR, Cilegon - Sebagai upaya menanamkan semangat kemaritiman sejak dini, sebanyak 84 siswa-siswi beserta 7…

6 jam yang lalu

Indonesia dan Austria Kolaborasi Tingkatkan Skill SDM Industri Furnitur Berbasis Digital

MONITOR, Jakarta - Dalam upaya mempercepat transformasi industri 4.0 di Indonesia, khususnya di sektor furnitur,…

7 jam yang lalu

Menag Minta PTKIN dan Pesantren Bersinergi Saling Melengkapi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan…

10 jam yang lalu

Pelajar hingga Mahasiswa Antusias Belajar Observasi Hilal di Stan Bimas Islam STQH Nasional

MONITOR, Kendari - Stan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) pada ajang Seleksi…

11 jam yang lalu