Wasekjen DPP Demokrat Rachland Nashidik
MONITOR, Jakarta – Isu pengambilalihan kekuasaan partai Demokrat berhasil mencuri perhatian banyak kalangan. Pasalnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Demokrat mencurigai keterlibatan istana dalam rencana tersebut.
Ia pun melayangkan surat permintaan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo. Namun pihak Istana enggan membalas surat tersebut, dengan alasan tidak mau mencampuri urusan rumah tangga partai berlambang mercy itu.
Di sisi lain, Demokrat mengklaim bahwa Jokowi sudah menegur Kepala Staf Presiden Moeldoko, yang diduga mendalangin rencana kudeta terhadap kepemimpinan AHY.
Terkait acuhnya Istana, politikus Demokrat Rachland Nashidik meminta agar Presiden Jokowi tidak boleh lepas tanggungjawab. Ia mendesak agar Jokowi ‘menjewer’ anak buahnya yang terlibat dalam upaya kudeta.
“Pak Jokowi tak boleh cuci tangan. Presiden perlu memberi pesan kuat bahwa praktek ambil alih paksa partai politik itu salah. Itu dulu pernah dialami Partainya Presiden,” tutur Rachland Nashidik, Jumat (5/2/2021).
Rachland meminta Presiden Jokowi lebih tegas dengan tidak mentolerir sikap tercela anak buahnya.
“Maka seharusnya Presiden tak menolerir perbuatan yang sama atau meniru, yang dilakukan anak buahnya sendiri,” tandas Wasekjen DPP demokrat ini.
MONITOR, Jakarta - Jakarta Declaration yang menjadi hasil atau luaran (output) Konferensi ke-19 Parliamentary Union…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama terus memperkuat layanan ibadah haji Indonesia dengan pengawasan intensif dari…
MONITOR, Jakarta - Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 atau konferensi…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Komisi I DPR segera memanggil Panglima…
MONITOR, Cilacap - Pemerintah terus memperkuat fondasi industri sapi perah nasional melalui sinergi investasi, kemitraan…
MONITOR, Jakarta - Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) sepakat dengan usul Wakil Ketua KPK, Fitroh…