Putri keempat Gusdur, Alissa Wahid (net)
MONITOR, Jakarta – Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, menyatakan bahwa keyakinan soal pakaian kepada warga negara tidak boleh dipaksakan negara dengan menggunakan satu patokan.
Ia pun mendukung terbitnya SKB 3 Menteri yang berisikan penegasan bahwa sekolah negeri maupun pemda tidak boleh memaksa, atau melarang murid dan tenaga pendidik mengenakan seragam beratribut khas agama.
“Saya setuju SKB Menteri karena ada kalimat tidak boleh melarang dan tidak boleh memaksa,” ujar Alissa Wahid, dalam talkshow Mata Najwa, Rabu (3/2/2021).
Putri sulung Gus Dur ini mengungkapkan, dirinya menjumpai temuan kasus dimana ada siswi yang merasa tidak nyaman karena tidak menggunakan jilbab. Sementara sekolah tidak merasa mewajibkan, namun teman-temannya mengingatkan.
Alissa pun menegaskan, dalam persoalan diatas sangat dibutuhkan pemahaman mengenai moderasi beragam agar masyarakat memiliki pandangan keberagaman.
“Persoalannya bukan hanya aturan, tapi apa yang ada di kepala. Ini pentingnya moderasi beragama, untuk mengembalikan kita ke cara pandang yang memberikan ruang untuk keberagaman dalam keberagamaan itu,” tutur Alissa Wahid.
MONITOR, Jakarta - Hari Toleransi Internasional diperingati setiap 16 November. Menag Nasaruddin Umar mengatakan bahwa…
MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Kembali mencatatkan prestasi gemilang di…
MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) kembali menunjukkan perannya sebagai perusahaan penyedia…
MONITOR, Jakarta - Kebijakan dan dorongan kuat Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam memperluas peran wakaf…
monitor, Mataram - Serangkaian kegiatan halaqah tingkat nasional yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN)…
MONITOR, Jakarta - Industri farmasi dan kosmetik Indonesia kembali menunjukkan pencapaian gemilang di kancah internasional.…