Putri keempat Gusdur, Alissa Wahid (net)
MONITOR, Jakarta – Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, menyatakan bahwa keyakinan soal pakaian kepada warga negara tidak boleh dipaksakan negara dengan menggunakan satu patokan.
Ia pun mendukung terbitnya SKB 3 Menteri yang berisikan penegasan bahwa sekolah negeri maupun pemda tidak boleh memaksa, atau melarang murid dan tenaga pendidik mengenakan seragam beratribut khas agama.
“Saya setuju SKB Menteri karena ada kalimat tidak boleh melarang dan tidak boleh memaksa,” ujar Alissa Wahid, dalam talkshow Mata Najwa, Rabu (3/2/2021).
Putri sulung Gus Dur ini mengungkapkan, dirinya menjumpai temuan kasus dimana ada siswi yang merasa tidak nyaman karena tidak menggunakan jilbab. Sementara sekolah tidak merasa mewajibkan, namun teman-temannya mengingatkan.
Alissa pun menegaskan, dalam persoalan diatas sangat dibutuhkan pemahaman mengenai moderasi beragam agar masyarakat memiliki pandangan keberagaman.
“Persoalannya bukan hanya aturan, tapi apa yang ada di kepala. Ini pentingnya moderasi beragama, untuk mengembalikan kita ke cara pandang yang memberikan ruang untuk keberagaman dalam keberagamaan itu,” tutur Alissa Wahid.
MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama bekerja sama dengan Alvara Strategic…
MONITOR, Jakarta - Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Desember 2025 tercatat sebesar 51,90, yang menunjukkan…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mencatat kenaikan angka pernikahan nasional sepanjang 2025. Berdasarkan data Sistem…
MONITOR, Jakarta - Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di pesisir Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah…
MONITOR, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Agama Khairunas menyerahkan bantuan untuk korban bencana di Sumatera…
MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mencatatkan langkah penting dalam pengamanan…