POLITIK

Ditanya Gus Miftah Soal Tudingan PDIP Anti-Ulama, Ini Jawaban Hasto

MONITOR, Jakarta – Ulama kondang Gus Miftah mempertanyakan tudingan terhadap PDI Perjuangan (PDIP) yang kerap dianggap sebagai partai yang anti-ulama dan pendukung kriminalisasi ulama.

Hal itu ditanyakan Gus Miftah kepada Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, saat keduanya hadir di peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-95 yang dilaksanakan secara daring oleh DPP PDIP, Jakarta, Minggu (31/1/2021).

Awalnya Gus Miftah mempertanyakan bagaimana PDIP melihat soal hadirnya kelompok intoleran. Hasto menjawab bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, selalu mengajarkan kader partai untuk berpolitik dengan keyakinan, menebar kebaikan dan santun.

Maka terhadap kelompok intoleran, menurut Hasto, PDIP memilih bahwa peran negara yang harus benar-benar muncul. Dan negara Indonesia, sejak awal dibangun untuk semua.

“Bagaimana negara kita dibangun untuk semua. Dan itu diatur jelas di Sila Ketiga, Persatuan Indonesia. Yang intinya adalah kebangsaan. Kebangsaan itu intinya semua sama, punya hak dan kewajiban yang sama,” ungkapnya. 

“Ketika Indonesia merdeka, tak ada itu dibeda-bedakan, apa sukumu, apa agamamu, apa status sosialmu, apa jenis kelaminmu. Setiap warga negara sama. Semua sama. Maka itulah yang dikembangkan oleh PDI Perjuangan, sikap toleran sebagai penjaga Pancasila,” ujar Hasto melanjutkan.

“Tapi kan selama ini PDI Perjuangan disebut anti-ulama?,” tanya Gus Miftah kepada Hasto.

“Tak ada itu. Buktinya banyak kepala daerah kami dari elemen keagamaan seperti NU. Tak ada kebenaran istilah PDI Perjuangan itu Anti-Islam atau pelaku kriminalisasi ulama,” kata Hasto menjawab.

Hasto mengungkapkan, yang harus dipahami adalah bahwa dahulu pernah ada proses de-Soekarnoisasi dimana segala sejarah soal Bung Karno ditutup rapat. Belakangan, Hasto mengaku dirinya pribadi bertemu banyak ulama NU. Para kiai itu menyampaikan bahwa Soekarno adalah seorang NU dan santri.

“Bahkan Bung Karno diberi gelar Pahlawan Pembebas Bangsa-bangsa Islam. Karena kemerdekaan Maroko, Aljazair, Tunisia, itu mendapat dukungan penuh oleh Bung Karno,” kata Hasto.

Untuk diketahui, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto, bersama ulama kondang Gus Miftah hadir memeriahkan perayaan Harlah NU ke-95, Minggu (31/1/2021). 

Perayaan itu akan dilaksanakan dari Gedung Kantor Pusat DPP PDIP, di Jalan Diponegoro, Jakarta, dengan tema ‘Rumah NUsantara’.

Recent Posts

DPR Ingatkan Pemerintah Agar Penghapusan Tunggakan BPJS Tak Salah Sasaran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher menyambut positif langkah pemerintah…

41 menit yang lalu

Buka Simulasi Sidang Parlemen Remaja 2025, Puan Ungkap Dinamika Politik di DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani membuka kegiatan Simulasi Persidangan Parlemen Remaja 2025…

1 jam yang lalu

Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Kebakaran Rumah Hakim Tipikor Medan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding mengecam keras peristiwa kebakaran rumah…

3 jam yang lalu

Kemenimipas Dapat Apresiasi Menteri PAN-RB atas Kinerja Penguatan Sistem Merit ASN

MONITOR, Jakarta - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) berhasil mendapatkan apresiasi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur…

3 jam yang lalu

Ditargetkan Berdiri Tahun ini, Menag Tegaskan Soal Calon Dirjen Pesantren

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tengah memproses pendirian Direktorat Jenderal Pesantren. Menag Nasaruddin Umar menargetkan…

5 jam yang lalu

Demi Pariwisata yang Sehat, DPR Dorong Perbaikan Sistem Izin Usaha via OSS

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty berpandangan perlunya perbaikan sistem…

5 jam yang lalu