MONITOR, Jakarta – Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman menegaskan tim penyelam yang beroperasi difokuskan mencari jenazah korban Sriwijaya Air. Keluarga korban sangat menantikan kepastian identifikasi.
“Pada operasi hari keempat ini, kita fokuskan semua penyelam dari BSG dan IDRT untuk evakuasi jenazah. Ini operasi kemanusian, yang sangat diharapkan pihak keluarga korban,” ujarnya dalam brifing Selasa (12/1/21) pagi di atas kapal KN SAR Wisnu, yang buang sauh di Perairaian Kep. Seribu.
Reporter Hendrata Yudha yang tergabung Indonesian Divers Rescue Team (IDRT) melaporkan, di sekitar lokasi jatuhnya pesawat ada beberapa tim penyelam dari unsur Denjaka Marinir, Dislambair, Kopaska TNI AL, BSG dan IDRT. Wilayah operasi tim penyelam telah dibagi agar efektif dan tidak tumpang tindih.
Operasi SAR sampai hari keempat ini telah mengumpulkan sampel jenazah sebanyak 74 kantung, semuanya telah dikirim ke tim DVI Polri. Sebagian besar jenazah ditemukan tidak dalam keadaan utuh.
“Kita harus ingat, semua pihak mengandalkan kita mengevakuasi korban ini. Berikan yang terbaik di operasi relawan. Kalau kita fokus evakuasi jenazah, akan membantu DVI mengidentifikasinya,” tegas Hendra kepada para penyelam.
Sampai hari ini, DVI telah mengidentifikasi 1 korban. Sementara sebagian besar lainnya, masih belum dapat petunjuk.
“Kemarin kami menemukan beberapa bagian tubuh bagian tangam yang masih mengenakan cincin, semoga itu bisa membantu identifikasi,” kata Surya Alamsyah, penyelam IDRT.
Menurut Hendra Sudirman, sesuai tugas pokok Basarnas sebagai operasi kemanusian, tidak ada yang lebih membanggakan bila dapat menemukan semua korban yang masih terbaring di bawah laut.