Menteri Sosial RI Tri Rismaharini melakukan aksi blusukan/ dok: detik.com
MONITOR, Jakarta – Aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini membuat banyak pihak merasa gerah. Alhasil, eks Walikota Surabaya itu dituding memiliki kepentingan politis dibalik kegiatannya menemui para tunawisma di sudut ibukota.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (Sudra), Fadhli Harahab, menilai seharusnya aksi blusukan Risma menjadi koreksi bagi Gubernur DKI Anies Baswedan.
Ia mengingatkan sejumlah kalangan tak perlu merasa gerah dengan aksi tersebut, sehingga memunculkan saling sindir dan perang tagar di media sosial.
“Karena itu adalah bentuk koreksi, artinya ada yang salah dan ada yang lalai dalam bertugas. Dinsos dan TGUUP perlu ditegur Anies karena mereka adalah telinga, mata dan saraf Gubernur Anies,” kata Fadhli dalam keterangannya, Jumat (8/1/2021).
Lebih lanjut ia menilai agar Anies perlu mengevaluasi kinerja mereka, karena dipandang sebagai pihak yang bertanggungjawab atas persoalan sosial di Ibukota.
“Kalau Anies tak terima dengan kritik dan koreksi itu, artinya Anies merasa sudah puas dengan capaian pembangunan Jakarta dan terbuai dengan banyaknya penghargaan tetapi mengenyampingkan fakta yang ada,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati menanggapi serius persoalan…
MONITOR, Jakarta - Industri kecil dan menengah (IKM) memiliki peran strategis sebagai tulang punggung perekonomian…
MONITOR, Jakarta - Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat kolaborasi lintas…
MONITOR, Jember - Sebagai langkah konkret memperkuat ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak terbawa arus…
MONITOR, Jakarta - Wacana penulisan ulang sejarah Indonesia akhir-akhir ini mencuat dan menuai perdebatan. Menanggapi…