PERTANIAN

Petani Kalbar Manfaatkan Agens Hayati, Solusi Pengendalian OPT Ramah Lingkungan

MONITOR, Kalbar – Pemanfaatan agens hayati sebagai teknologi pengendalian Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) ramah lingkungan yang juga merupakan bagian dari konsep pertanian secara berkelanjutan (sustainable agriculture) terus dilakukan. Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pemanfaatan agens hayati dalam pengendalian OPT dengan melakukan sosialisasi ke daerah. Salah satunya di Kalimantan Barat yang merespon dengan sangat baik.

Yuliana Yulinda selaku Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat saat diwawancara hari Kamis (7/1) menyatakan dukungan penuhnya untuk mendorong perkembangan pemanfaatan agens hayati dalam pengendalian OPT.

“Dampak negatif penggunaan pestisida kimiawi pada tanaman yang apabila dilakukan terus menerus dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan kerusakan pada tekstur, struktur, kimia dan biologis tanah, pencemaran lingkungan, dan resistensi hama, sehingga proses transfer teknologi ramah lingkungan kepada petani mutlak perlu segera dilaksanakan. Salah satu teknologi ramah lingkungan yang menurut kami mudah dan ekonomis bagi petani adalah pemanfaatan agens hayati,” ungkap Yuliana.

Di tempat sama M Rawi, Kepala Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit / Laboratorium Agens Hayati Pontianak menambahkan bahwa agens hayati yang banyak dimanfaatkan oleh petani saat ini antara lain Paenibacillus polymyxa untuk pengendalian penyakit BLB pada tanaman padi, Trichoderma sp. untuk pengendalian penyakit Blas pada tanaman padi, Metarhizium anisopliae untuk pengendalian hama ulat grayak frugiperda pada tanaman jagung, dan sebagainya.

“Pelatihan perbanyakan agens hayati gencar kami lakukan hampir tiap bulannya. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM petugas pertanian yang nantinya membimbing petani dalam penerapan pengendalian OPT ramah lingkungan. Dalam pelatihan ini, LPHP/LAH Pontianak tidak hanya sekedar memberikan pemaparan materi namun mengajak para para petugas peserta pelatihan untuk langsung mempraktekkan cara perbanyakan agens hayati, misal Trichoderma,” lanjut M. Rawi.

Sama halnya Kamsul, Koordinator POPT Kabupaten Ketapang mendukung adanya kegiatan pelatihan ini.

“Pelatihan perbanyakan agens hayati ini sangat bermanfaat bagi para petugas di lapangan. Pelatihan ini juga dirasakan sangat penting mengingat saat ini sedang digalakkan pengendalian OPT yang ramah lingkungan serta tuntutan pasar terhadap tersedianya produk pertanian yang bersifat organik,” sebut Kamsul.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Edy Purnawan menyambut baik pesatnya minat petani dalam pemanfaatan agens hayati sebagai solusi ramah lingkungan dalam pengendalian hama.

“Banyak daerah yang telah kami coba melalui program perbanyakan dan pemanfaatan agens hayati serta budidaya tanaman sehat untuk mengedukasi petani mengenai penerapan pengendalian hama terpadu (PPHT) dan terbukti bahwa panennya pun tidak kalah memuaskannya dengan budidaya yang masih menggunakan pestisida kimiawi. Pendekatan ramah lingkungan yang berkelanjutan inilah yang akan kami terus dorong untuk dilakukan lebih banyak lagi,” jelas Edy.

Hal ini seperti diungkapkan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi beberapa waktu lalu turut menegaskan upaya Kementan terus mendorong dan mendukung praktek-praktek kegiatan pengendalian OPT berbasis alami dengan menggunakan agens hayati sebagai bahan pengendaliannya.

Suwandi menegaskan dengan semakin meningkatnya kesadaran petani terhadap pentingnya budidaya tanaman sehat demi keberlanjutan pertanian, diharapkan juga kesejahteraan petani turut meningkat karenanya. Dengan demikian, hal ini turut mendukung percepatan terwujudnya pertanian maju, mandiri dan modern.

“Hal ini, sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) produksi pangan harus jalan terus tetapi hal-hal yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani juga harus dilakukan karena mereka ujung tombak ketahanan pangan negara kita,” tegasnya

Recent Posts

Guru Besar UIN Jakarta Soroti Tiga Dimensi Strategis Asta Protas Kementerian Agama

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama meluncurkan delapan program prioritas bertajuk Asta Protas untuk periode 2024–2029.…

19 menit yang lalu

Aromatika Indofest 2025 Wangikan Industri Minyak Atsiri Hingga Pasar Global

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Aromatika Indofest 2025. Ajang ini…

8 jam yang lalu

Layanan Kesehatan Haji 2025 Berakhir, Kemenkes: Jumlah Jemaah Wafat Turun

MONITOR, Jakarta - Operasional layanan kesehatan jemaah haji Indonesia 1446 H/2025 M di Arab Saudi…

10 jam yang lalu

Gelar Sekolah Politik Anggaran, Fraksi PKB Pelototi APBD Kota Depok

MONITOR, Jakarta - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) sepertinya serius menjawab tantangan Penjabat (Pj) Sekda…

13 jam yang lalu

Kementerian PU Segera Rampungkan Seksi 4 Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penyelesaian Jalan Tol Kuala Tanjung -…

14 jam yang lalu

Program Sekolah Rakyat Solusi Konkret Atasi Akes Pendidikan Keluarga Miskin Ekstrem

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, meminta pemerintah mengintensifkan pelaksanaan program Peluncuran…

15 jam yang lalu