HUKUM

Kuasa Hukum Sebut Rutan Tak Perbolehkan Syahganda Dijenguk

MONITOR, Jakarta – Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan, disebut tidak boleh dijenguk oleh keluarga maupun tim kuasa hukumnya selama ditahan.

Koordinator Penasehat Hukum Syahganda, Abdullah Alkatiri, mengungkapkan bahwa rumah tahanan tempat kliennya ditahan tidak pernah memperbolehkan tim kuasa hukum maupun keluarga untuk menjenguk.

“Kami sebagai lawyer berkali-kali tidak bisa masuk, istrinya pun sama, kita tidak pernah diberikan kesempatan, alasannya Covid-19,” ungkapnya kepada wartawan di Pengadilan Negeri (PN) Depok, Jawa Barat, Senin (4/1/2021).

Namun anehnya, menurut Alkatiri, polisi yang hendak melakukan pemeriksaan terhadap Syahganda diperbolehkan untuk bertemu kliennya.

“Kalau mereka yang memeriksa diperbolehkan. Demi kepentingan kami Covid-19, kalau demi kepentingan mereka tidak Covid-19,” ujarnya.

Alkatiri pun mengaku, koordinasi antara pihaknya dengan Syahganda hanya sebatas zoom atau sambungan telepon, “Ya gimana lagi,” katanya.

Selain itu, Alkatiri mengungkapkan bahwa persidangan yang digelar secara daring pun membuat pihaknya menghadapi kendala untuk bertemu dan berkomunikasi dengan terdakwa.

“Oleh sebab itu kami mohon dihadirkan di persidangan agar kami mempunyai waktu untuk konsultasi dan keluarga mempunyai waktu untuk bertemu,” ungkapnya.

“Bagaimana kita bisa membuat pembelaan dengan fair dan adil jika kita tidak pernah komunikasi dengan terdakwa,” ujar Alkatiri melanjutkan.

Alkatiri mengatakan bahwa pihaknya berencana akan melaporkan hal tersebut kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

“Anjuran hakim, kita diminta melaporkan ke Komnas HAM atas larangan-larangan atau penghalang-halangan kita untuk bertemu di tahanan. Kami akan diskusikan dulu dengan teman-teman,”katanya.

Seperti diketahui, Syahganda Nainggolan menjadi tersangka penyebaran ujaran kebencian dan berita bohong atau hoaks yang menyebabkan demo Omnibus Law UU Cipta Kerja hingga berujung ricuh pada Oktober 2020 lalu.

Selain Syahganda, Petinggi KAMI yang lain yakni Jumhur Hidayat dan Anton Permana juga ditetapkan sebagai tersangka. Namun, penyidik masih menunggu penilaian jaksa terhadap berkas perkara Anton.

Recent Posts

Timor Leste Tuntaskan Analisis Risiko Impor 2025! Peluang Ekspor Unggas Indonesia Makin Meningkat

MONITOR, Jakarta - Proses Import Risk Analysis (IRA) yang dilakukan delegasi Ministry of Agriculture, Livestock,…

33 menit yang lalu

Pemerintah Tambah Anggaran untuk BLT, DPR: Perkuat UMKM dan Ekonomi Kerakyatan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah menyambut baik langkah pemerintah mengalokasikan…

49 menit yang lalu

Jasa Marga Raih Predikat Tertinggi di APQO 2025, Bukti Nyata Sinergi Inovasi Korporasi dengan Asta Cita Presiden Prabowo

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali mengukir prestasi internasional yang sekaligus menjadi…

3 jam yang lalu

Satahun Pemerintahan, Wamen Fajar Tegaskan Komitmen Presiden Wujudkan Pemerataan Pendidikan

MONITOR, Banten - Dalam momentum satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan…

3 jam yang lalu

ISPA Marak, DPR Dorong Penguatan Sistem Pencegahan Agar Tak Seperti Pandemi Covid-19

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini menyoroti peningkatan kasus Infeksi…

3 jam yang lalu

Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Langkah Kemenag Wujudkan Asta Cita

MONITOR, Jakarta - Setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka menjadi momentum penting bagi Kementerian…

4 jam yang lalu